عَنْ أَبِي الْعَبَّاس سَهْل بِنْ سَعْد السَّاعِدِي رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ : جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : ياَ رَسُوْلَ اللهِ دُلَّنِي عَلَى عَمَلٍ إِذَا عَمِلْتُهُ أَحَبَّنِيَ اللهُ وَأَحَبَّنِي النَّاسُ، فَقَالَ : ازْهَدْ فِي الدُّنْيَا يُحِبُّكَ اللهُ، وَازْهَدْ فِيْمَا عِنْدَ النَّاسِ يُحِبُّكَ النَّاسُ .
[حديث حسن رواه ابن ماجة وغيره بأسانيد حسنة]
Dari Abu Abbas Sahl bin Sa’ad Assa’idi radhiallahuanhu dia berkata : Seseorang mendatangi Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam, maka beliau berkata : Wahai Rasulullah, tunjukkan kepadaku sebuah amalan yang jika aku kerjakan, Allah dan manusia akan mencintaiku, maka beliau bersabda: Zuhudlah terhadap dunia maka engkau akan dicintai Allah dan zuhudlah terhadap apa yang ada pada manusia maka engkau akan dicintai manusia.
(Hadits hasan riwayat Ibnu Majah dan lainnya dengan sanad hasan) .
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / الفوائد من الحديث:
1. Menuntut kecukupan terhadap dunia adalah perkara wajib, sedang zuhud adalah tidak adanya ketergantungan dan terpusatnya perhatian terhadapnya.
2. Bersikap qanaah terhadap rizki yang halal dan ridho terhadapnya serta bersikap ‘iffah dari perbuatan haram dan hati-hati terhadap syubhat.
3. Jiwa yang merasa cukup dan iffah serta berkorban dengan harta dan jiwa di jalan Allah merupakan hakekat zuhud.
====
====
Berkata Fadhilatus Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad حفظه الله:
Faedah-faedah dari hadits :
Semangat para sahabat untuk bisa meraih kecintaan Alloh dan kecintaan manusia
Menetapkan sifat mahabbah (kecintaan) bagi Alloh
Seorang hamba akan mendapatkan kebaikan ketika Alloh mencintainya
Diantara sebab yang bisa mendatangkan kecintaan Alloh adalah dengan zuhud terhadap dunia
Sikap zuhud terhadap apa yang ada ditangan manusia (berupa harta) merupakan sebab kecintaan manusia kepada dia, sehingga dia bisa mendapatkan kebaikan orang tersebut dan selamat dari kejelekannya.
Dikutip dari Kitab Fathul Qowil Matin Fii Syarh Arbain Nawawi, karya Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad hafidzahulloh
****************
Faedah kedudukan hadits
berkata ibnu rojab al hambali rohimahulloh : hadits ini dikeluarkan ibnu majah melalui periwayatan kholid bin amr al qurosyi dari sufyan at sauri dari abu hazim dari sahl bin sa’ad dengan sanad hasan.
(jamiul ulum wal hikam.351.cet. dar ibnu hazm).
(jamiul ulum wal hikam.351.cet. dar ibnu hazm).
Keterangan tentang rowi yang bernama kholid al qurosyi:
1. berkata imam ahmad: dia perowi yang mungkar hadisnya
2. berkata ibnu ma’in: haditsnya tidak di anggap, dia pendusta.
3. berkata abu zur’ah: haditsnya ditinggalkan
(kitab syarh dan ta’laiq arbain, abu abdillah muhmud bin jamiil. cet. dar mustaqbal)
(kitab syarh dan ta’laiq arbain, abu abdillah muhmud bin jamiil. cet. dar mustaqbal)
Hadits ini memiliki penguat dari jalur sahabat anas bin malik rodhiyallohu anhu. dan dinyatakan shohih oleh syaikh al-albaniy rohimahulloh.
(kitab shohil jami’. 922_923)
(kitab shohil jami’. 922_923)
0 comments:
Post a Comment