Pusat Kajian Hadits

Istiqamah Dalam Menetapi Kebenaran Dan Ketaatan Kepada Allâh Subhanahu Wa Ta’ala

Istiqamah Dalam Menetapi Kebenaran Dan Ketaatan Kepada Allâh Subhanahu Wa Ta’ala

Oleh Al-Ustadz Yazid bin ‘Abdul Qadir Jawas حفظه اللهعَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ،قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : قَارِبُوْا وَسَدِّدُوْا ، وَاعْلَمُوْا أَنَّهُ لَنْ يَنْجُوَ أَحَدٌ مِنْكُمْ بِعَمَلِهِ. قَالُوْا: وَلَا أَنْتَ يَارَسُوْلَ اللهِ ؟ قَالَ : …

Apr 29, 2015

Buah Kejujuran

<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'Open Sans', OpenSansSemibold, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; padding-bottom: 15px;">
Dari Anas bin Malik <em>radhiyallahu’anhu</em>, beliau mengisahkan bahwa suatu saat Nabi <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> memboncengkan Mu’adz di atas seekor binatang tunggangan (keledai bernama ‘Ufair). Nabi berkata, <em>“Hai Mu’adz.”</em> Mu’adz menjawab, <em>“Kupenuhi panggilanmu dengan senang hati, wahai Rasulullah.”</em> Lalu Nabi berkata, <em>“Hai Mu’adz.”</em> Mu’adz menjawab, <em>“Kupenuhi panggilanmu dengan senang hati, wahai Rasulullah.”</em> Sampai tiga kali. Nabi pun bersabda, <em>“Tidak ada seorang pun yang bersaksi bahwa tidak ada sesembahan -yang benar- selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah secara jujur dari dalam hatinya kecuali Allah pasti akan mengharamkan dia dari tersentuh api neraka.”</em> Mu’adz berkata, <em>“Wahai Rasulullah, apakah tidak sebaiknya saya menyampaikan kabar ini kepada orang-orang agar mereka bergembira?”</em>. Beliau menjawab, <em>“Kalau hal itu disampaikan, nantinya mereka justru bersandar kepadanya (malas beramal)?”</em>. Menjelang kematiannya, Mu’adz pun menyampaikan hadits ini karena khawatir terjerumus dalam dosa (menyembunyikan ilmu) (HR. Bukhari dan Muslim, lihat <em>Fath al-Bari</em> [1/273] dan <em>Syarh Muslim</em> [2/73-76], ini adalah lafaz Bukhari)</div>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'Open Sans', OpenSansSemibold, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; padding-bottom: 15px;">
Hadits yang agung ini menyimpan pelajaran penting, di antaranya:</div>
<ol style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'Open Sans', OpenSansSemibold, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; margin: 0px 0px 15px 40px; padding: 0px;">
<li style="-webkit-transition: all 0.3s linear; line-height: 20px; margin: 0px; transition: all 0.3s linear;">Diperbolehkan mengkhususkan suatu bagian dari ilmu kepada sekelompok orang tanpa memberitahukannya kepada kepada kelompok lainnya karena dikhawatirkan mereka tidak bisa memahaminya yang mengakibatkan mereka terjatuh dalam kekeliruan (lihat Shahih al-Bukhari, <em>Kitab al-’Ilm</em>, hal. 43)</li>
<li style="-webkit-transition: all 0.3s linear; line-height: 20px; margin: 0px; transition: all 0.3s linear;">Dianjurkan untuk memberi nama pada binatang tunggangan atau kendaraan yang dimiliki (lihat Shahih al-Bukhari, <em>Kitab al-Jihad wa as-Siyar</em>, hal. 601)</li>
<li style="-webkit-transition: all 0.3s linear; line-height: 20px; margin: 0px; transition: all 0.3s linear;">Diperbolehkan seseorang untuk membonceng kepada orang lain -berdua- di atas seekor keledai atau kendaraannya, dengan syarat tidak menyulitkan bagi hewan atau kendaraan tersebut (lihat Shahih al-Bukhari, <em>Kitab al-Libas</em>, hal. 1233, <em>Fath al-Bari</em> [11/384], <em>al-Qaul al-Mufid ‘ala Kitab at-Tauhid</em> [1/33])</li>
<li style="-webkit-transition: all 0.3s linear; line-height: 20px; margin: 0px; transition: all 0.3s linear;">Yang dimaksud dengan bersaksi <strong>‘secara jujur dari dalam hatinya</strong>’ adalah dia mengucapkan syahadat tersebut dengan tulus, tidak sebagaimana syahadatnya kaum munafikin yang dilandasi dengan kedustaan dan kepura-puraan. Artinya <strong>orang tersebut mengucapkan syahadat itu dengan lisannya dan hatinya pun membenarkan isinya</strong> (lihat <em>Fath al-Bari</em> [1/274])</li>
<li style="-webkit-transition: all 0.3s linear; line-height: 20px; margin: 0px; transition: all 0.3s linear;">Hadits ini menunjukkan bahwa salah satu syarat diterimanya syahadat adalah harus diucapkan dengan jujur, bukan pura-pura atau dilandasi dengan keudustaan (lihat <em>at-Tanbihat al-Mukhtasharah Syarh al-Wajibat</em>, hal. 51-52)</li>
<li style="-webkit-transition: all 0.3s linear; line-height: 20px; margin: 0px; transition: all 0.3s linear;">Hadits ini menunjukkan ketawadhu’an Nabi <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> (lihat <em>Fath al-Bari</em> [11/384])</li>
<li style="-webkit-transition: all 0.3s linear; line-height: 20px; margin: 0px; transition: all 0.3s linear;">Hadits ini menunjukkan keutamaan Mu’adz bin Jabal dan kelembutan adabnya dalam bertutur kata (lihat <em>Fath al-Bari</em> [11/384])</li>
<li style="-webkit-transition: all 0.3s linear; line-height: 20px; margin: 0px; transition: all 0.3s linear;">Hadits ini juga menunjukkan kedekatan hubungan antara Mu’adz dengan Nabi <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> (lihat <em>Fath al-Bari</em> [11/384])</li>
<li style="-webkit-transition: all 0.3s linear; line-height: 20px; margin: 0px; transition: all 0.3s linear;">Hadits ini juga menunjukkan kedalaman ilmu Mu’adz bin Jabal yang mana Nabi <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> mengkhususkan ilmu -yang membawa resiko berat- ini kepada dirinya (lihat <em>Fath al-Bari</em> [1/275])</li>
<li style="-webkit-transition: all 0.3s linear; line-height: 20px; margin: 0px; transition: all 0.3s linear;">Dianjurkan untuk mengulangi ucapan -ketika mengajar- dalam rangka memberikan penegasan dan menanamkan pemahaman dengan sebaik-baiknya (lihat <em>Fath al-Bari</em> [11/384])</li>
<li style="-webkit-transition: all 0.3s linear; line-height: 20px; margin: 0px; transition: all 0.3s linear;">Sebagian ulama menjelaskan bahwa dari hadits ini juga bisa dipetik pelajaran tidak bolehnya mempopulerkan hadits-hadits tentang rukhshah/keringanan kepada masyarakat umum karena dikhawatirkan akan menimbulkan kesalahpahaman dalam diri mereka (lihat <em>Fath al-Bari</em>[11/384])</li>
<li style="-webkit-transition: all 0.3s linear; line-height: 20px; margin: 0px; transition: all 0.3s linear;">Hadits ini menunjukkan bahwa intisari dakwah Nabi <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> kepada umatnya adalah mengajak mereka untuk mentauhidkan Allah <em>tabaraka wa ta’ala</em> (lihat Shahih al-Bukhari, <em>Kitab at-Tauhid</em>, hal. 1467)</li>
<li style="-webkit-transition: all 0.3s linear; line-height: 20px; margin: 0px; transition: all 0.3s linear;">Hadits ini menunjukkan dianjurkan untuk menyampaikan sesuatu yang bisa menggembirakan hati sesama muslim (lihat <em>al-Qaul al-Mufid ‘ala Kitab at-Tauhid</em> [1/31])</li>
<li style="-webkit-transition: all 0.3s linear; line-height: 20px; margin: 0px; transition: all 0.3s linear;">Larangan bersandar kepada keluasan rahmat Allah yang menyebabkan tumbuhnya perasaan aman dari makar Allah (lihat <em>al-Qaul al-Mufid ‘ala Kitab at-Tauhid</em> [1/31])</li>
<li style="-webkit-transition: all 0.3s linear; line-height: 20px; margin: 0px; transition: all 0.3s linear;">Hadits ini menunjukkan wajibnya menyampaikan ilmu dan menyembunyikannya merupakan perbuatan dosa (lihat <em>Fath al-Bari</em> [1/275])</li>
<li style="-webkit-transition: all 0.3s linear; line-height: 20px; margin: 0px; transition: all 0.3s linear;">Hadits ini menunjukkan bahwa seorang murid boleh meminta penjelasan tambahan kepada gurunya akan sesuatu yang terasa meragukan atau belum mapan di dalam pikirannya (lihat <em>Fath al-Bari</em> [1/275])</li>
<li style="-webkit-transition: all 0.3s linear; line-height: 20px; margin: 0px; transition: all 0.3s linear;">Hadits ini juga menunjukkan semestinya seorang murid meminta ijin kepada gurunya yang telah mengajarkan kepadanya suatu ilmu khusus yang tidak diberikan kepada selainnya apabila akan menyebarkan ilmu tersebut (lihat <em>Fath al-Bari</em> [1/275])</li>
<li style="-webkit-transition: all 0.3s linear; line-height: 20px; margin: 0px; transition: all 0.3s linear;">Tindakan Mu’adz menyampaikan hadits ini menjelang kematiannya setelah adanya larangan dari Nabi<em> shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> menunjukkan bahwa Mu’adz memahami larangan tersebut bukan mengandung hukum haram, akan tetapi dalam rangka menyelamatkan sebagian orang dari kesalahpahaman (lihat <em>Fath al-Bari</em> [1/275])</li>
<li style="-webkit-transition: all 0.3s linear; line-height: 20px; margin: 0px; transition: all 0.3s linear;">Hadits ini menunjukkan betapa besar kasih sayang Nabi <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> kepada umatnya. Beliau berusaha keras untuk menutup segala celah yang mungkin mengantarkan mereka menuju kehancuran. Di antaranya adalah upaya beliau agar umatnya tidak salah paham dalam menyikapi hadits-hadits yang menceritakan keutamaan tauhid.</li>
<li style="-webkit-transition: all 0.3s linear; line-height: 20px; margin: 0px; transition: all 0.3s linear;">Hadits ini juga -secara tidak langsung- menunjukkan keutamaan ilmu agama dan kepahaman di dalamnya. Karena dengan pemahaman yang benar akan membentengi seseorang dari kekeliruan bersikap dan mengambil tindakan.</li>
<li style="-webkit-transition: all 0.3s linear; line-height: 20px; margin: 0px; transition: all 0.3s linear;">Hadits ini menunjukkan bahwa pemahaman tauhid yang benar tidak akan membawa pemiliknya untuk bersandar kepada rahmat Allah semata dan merasa aman dari makar-Nya. Justru sebaliknya, kita temukan bahwa orang-orang yang telah diakui ketauhidannya dan menjadi teladan di dalamnya adalah sosok manusia yang sangat khawatir terjerumus ke dalam kemusyrikan dan kemunafikan. Lihatlah doa yang dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim<em> ‘alaihis salam</em>! <em>“Ya Allah jauhkanlah aku dan anak keturunanku dari menyembah patung-patung.” </em>(QS. Ibrahim: 35). Dan lihatlah para sahabat yang merasa khawatir dirinya terjangkit kemunafikan… Lalu bagaimanakah lagi dengan keadaan kita yang baru belajar tauhid kemarin sore?! <em>Nas’alullahas salamah</em>.</li>
<li style="-webkit-transition: all 0.3s linear; line-height: 20px; margin: 0px; transition: all 0.3s linear;">Hadits ini juga menunjukkan betapa besar semangat generasi salaf dalam menyebarkan ilmu, bahkan meskipun di saat-saat menjelang kematian mereka!</li>
<li style="-webkit-transition: all 0.3s linear; line-height: 20px; margin: 0px; transition: all 0.3s linear;">Hendaknya seorang da’i memperhitungkan maslahat dan madharat dari metode dakwah yang dia jalankan. Tidak semua kebenaran harus disampaikan dalam satu waktu dan kesempatan. Bisa jadi yang terbaik adalah menunda penyampaiannya di waktu yang lain demi mengantisipasi madharat yang lebih besar</li>
<li style="-webkit-transition: all 0.3s linear; line-height: 20px; margin: 0px; transition: all 0.3s linear;">Pemahaman tauhid yang benar akan mengantarkan seseorang untuk bersemangat dalam beramal demi menggapai kedekatan diri dengan-Nya dan agar dirinya bisa menjadi seorang hamba yang pandai mensyukuri nikmat-Nya. Tidakkah kita ingat keteladanan Rasulullah <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> -manusia terhebat dalam mewujudkan tauhid-? Ternyata, beliau tidak bermalas-malasan, bahkan beliau sholat malam sampai telapak kakinya pecah-pecah!! Bandingkanlah dengan kondisi sebagian kita di hari ini <em>ayyuhal ikhwah</em>! <em>Allahumma arinal haqqa haqqa warzuqnat tiba’ah, wa arinal bathila bathila warzuqna jtinabah …</em> Aduhai, betapa sering muncul anggapan bahwa kita telah paham tauhid, namun kenyataannya kita adalah orang yang paling bodoh tentangnya. <em>Wallahul muwaffiq</em>.</li>
</ol>
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'Open Sans', OpenSansSemibold, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; padding-bottom: 15px;">
Penulis: Abu Mushlih Ari Wahyudi</div>

Buah Kejujuran

Dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, beliau mengisahkan bahwa suatu saat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memboncengkan Mu’adz di atas seekor binatang tunggangan (keledai bernama ‘Ufair). Nabi berkata, “Hai Mu’adz.” Mu’adz menjawab, “Kupenuhi panggilanmu dengan senang hati, wahai Rasulullah.” L…

Apr 22, 2015

Keutamaan Jujur Dan Bahaya Dusta Dalam Perkataan Dan Perbuatan

<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia, 'Bitstream Charter', serif; font-size: 14px; line-height: 23.799999237060547px; margin-bottom: 1.7em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz</strong></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia, 'Bitstream Charter', serif; font-size: 14px; line-height: 23.799999237060547px; margin-bottom: 1.7em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلىَ البِرِّ وَإِنَّ البرَّ يَهْدِيْ إِلىَ الجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتىَّ يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِيْقاً, وَإِيَّاكُمْ وَالكَذِبَ فَإِنَّ الكَذِبَ يَهِدِى إِلىَ الفُجُوْرِ وَإِنَّ الفُجُوْرَ يَهْدِي إِلىَ النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيتَحَرَّى الكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كذاباً. (رواه مسلم)</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia, 'Bitstream Charter', serif; font-size: 14px; line-height: 23.799999237060547px; margin-bottom: 1.7em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">(*) TERJEMAH HADITS:</strong><br />Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu, ia berkata: “Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Wajib atas kalian berlaku jujur, karena sesungguhnya jujur itu menunjukkan kepada kebaikan, dan kebaikan itu menunjukkan kepada Surga. Seseorang senantiasa jujur dan berusaha untuk selalu jujur sehingga ia ditulis di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian sifat dusta, karena sesungguhnya dusta itu menunjukkan kepada keburukan, dan keburukan itu menunjukkan kepada Neraka. Seseorang senantiasa berdusta dan berusaha untuk selalu berdusta sehingga ia ditulis disisi Allah sebagai seorang pendusta.” (SHOHIH. Diriwayatka oleh imam Muslim no. 6586).<br /><strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><br />(*) BEBERAPA PELAJARAN PENTING DAN FAEDAH ILMIYAH YANG DAPAT DIAMBIL DARI HADITS INI:</strong></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia, 'Bitstream Charter', serif; font-size: 14px; line-height: 23.799999237060547px; margin-bottom: 1.7em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span id="more-1492" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia, 'Bitstream Charter', serif; font-size: 14px; line-height: 23.799999237060547px; margin-bottom: 1.7em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
1. JUJUR dalam setiap perkataan n perbuatan termasuk akhlak terpuji yang dicintai n diridhoi Allah ta’ala n manusia.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia, 'Bitstream Charter', serif; font-size: 14px; line-height: 23.799999237060547px; margin-bottom: 1.7em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
2. Hukum JUJUR adalah WAJIB bagi setiap individu muslim n muslimah.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia, 'Bitstream Charter', serif; font-size: 14px; line-height: 23.799999237060547px; margin-bottom: 1.7em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Hal ini berdasarkan firman Allah ta’ala: (Yaa Ayyuhalladziina Aamanuttaqullaaha wa Kuunuu Ma’ash-Shoodiqiin)</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia, 'Bitstream Charter', serif; font-size: 14px; line-height: 23.799999237060547px; margin-bottom: 1.7em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Artinya: “Hai orang-orang yg beriman bertakwalah kalian kepada Allah, dan jadilah kalian bersama orang-orang yg JUJUR.” (QS. At-Taubah: 119).</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia, 'Bitstream Charter', serif; font-size: 14px; line-height: 23.799999237060547px; margin-bottom: 1.7em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Dan jg berdasarkan hadits di atas.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia, 'Bitstream Charter', serif; font-size: 14px; line-height: 23.799999237060547px; margin-bottom: 1.7em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
3. Orang mukmin yg JUJUR ialah orang yg perkataannya sesuai dengan perbuatan n isi hatinya.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia, 'Bitstream Charter', serif; font-size: 14px; line-height: 23.799999237060547px; margin-bottom: 1.7em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
4. JUJUR termasuk sebaik-baik sebab yg mengantarkan seorang hamba ke dalam Surga, sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam di dlm hadits shohih di atas.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia, 'Bitstream Charter', serif; font-size: 14px; line-height: 23.799999237060547px; margin-bottom: 1.7em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
5. Orang yg JUJUR termasuk orang yg diberi nikmat oleh Allah n akan dikumpulkan bersama para Nabi, orang2 mati syahid, n orang2 sholih di dlm Surga.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia, 'Bitstream Charter', serif; font-size: 14px; line-height: 23.799999237060547px; margin-bottom: 1.7em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Hal ini berdasarkan firman Allah ta’ala (yg artinya):<br />“Dan barangsiapa taat kpd Allah n Rasul-Nya, maka mereka akan dikumpulkan (di dlm Surga) bersama orang2 yg diberi nikmat oleh Allah dari kalangan para Nabi, orang2 yg selalu JUJUR, orang2 yg mati syahid, n orang2 sholih.” (QS. An-Nisa': 69).</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia, 'Bitstream Charter', serif; font-size: 14px; line-height: 23.799999237060547px; margin-bottom: 1.7em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
6. JUJUR dalam transaksi jual beli merupakan sebab datangnya keberkahan rezeki dari Allah. Demikian sebaliknya, DUSTA akan menghilangkan keberkahan rezeki.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia, 'Bitstream Charter', serif; font-size: 14px; line-height: 23.799999237060547px; margin-bottom: 1.7em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam (yg artinya): “Dua pelaku transaksi jual beli mempunyai hak khiyar (melangsungkan atau membatalkan transaksi jual beli) selagi keduanya belum berpisah dr majlis (tempat akad jual beli). Jika keduanya bersikap jujur n menerangkan cacat (yakni tidak menutupi kekurangan) yg ada pd barang dagangannya, maka transaksi jual beli mereka berdua diberkahi Allah. Namun, jika keduanya berdusta n menutupi cacat barang dagangannya, maka dihilangkan oleh Allah keberkahan akad jual beli mereka.”</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia, 'Bitstream Charter', serif; font-size: 14px; line-height: 23.799999237060547px; margin-bottom: 1.7em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
7. JUJUR dalam menulis artikel ilmiyah serta menshare ilmu kpd orang lain melalui berbagai media spt BB, FB, Website/Blog dengan mencantumkan sumber rujukan (referensi)nya akan mendatangkan keberkahan pd ilmunya, karena itu trmsuk bentuk amanah ilmiyah.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia, 'Bitstream Charter', serif; font-size: 14px; line-height: 23.799999237060547px; margin-bottom: 1.7em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Sedangkan DUSTA dlm hal itu semua dengan copy paste dari karya tulis orang lain yg ada di situs-situs internet, buku terjemahan dsb, dengan menghilangkan nama penulisnya dan menggantinya dengan nama dirinya (spt: Oleh ustadz Fulan, By Abu Fulan) atau dengan merubah judulnya tanpa seizin penulisnya akan mengurangi atau bahkan menghilangkan keberkahan pada ilmunya, karena itu bukan termasuk amanah ilmiyah, n menurut para ulama hadits, bhwa yg demikian itu disebut Sariqoh (pencurian karya ilmiyah milik orang lain), atau sebagian orang menyebutnya sebagai PLAGIAT. Dan ini hukumnya HARAM.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia, 'Bitstream Charter', serif; font-size: 14px; line-height: 23.799999237060547px; margin-bottom: 1.7em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
8. DUSTA merupakan sifat buruk yang sangat dibenci oleh Allah n manusia.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia, 'Bitstream Charter', serif; font-size: 14px; line-height: 23.799999237060547px; margin-bottom: 1.7em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
9. Wajib bagi kita mengajarkan sifat JUJUR dlm setiap urusan dunia n agama kpda diri kita, keluarga kita n kaum muslimin secara umum.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia, 'Bitstream Charter', serif; font-size: 14px; line-height: 23.799999237060547px; margin-bottom: 1.7em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
10. Wajib bagi kita memperingatkan diri kita, keluarga kita n kaum muslimin secara umum dari bahaya DUSTA di dunia n akhirat.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia, 'Bitstream Charter', serif; font-size: 14px; line-height: 23.799999237060547px; margin-bottom: 1.7em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
11. DUSTA termasuk sebab utama yg menjerumuskan pelakunya ke dalam siksa api Neraka.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia, 'Bitstream Charter', serif; font-size: 14px; line-height: 23.799999237060547px; margin-bottom: 1.7em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
12. DUSTA merupkan salah satu sifat orang Munafik.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia, 'Bitstream Charter', serif; font-size: 14px; line-height: 23.799999237060547px; margin-bottom: 1.7em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Hal ini berdasarkan hadits shohih yg diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu; bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:<br />“Tanda orang munafik itu ada 3, yaitu:<br />» Apabila berbicara, ia berdusta.<br />» Apabila berjanji, ia ingkari.<br />» Apabila diberi amanah, ia berkhianat. (SHOHIH. Diriwayatkan oleh imam al-Bukhari & Muslim).</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia, 'Bitstream Charter', serif; font-size: 14px; line-height: 23.799999237060547px; margin-bottom: 1.7em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
13. Berdusta bisa menjerumuskan seseorang ke dalam kedustaan berikutnya.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia, 'Bitstream Charter', serif; font-size: 14px; line-height: 23.799999237060547px; margin-bottom: 1.7em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
14. Berdusta bisa menyebabkan terjadinya perpecahan n permusuhan di antara kaum muslimin.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia, 'Bitstream Charter', serif; font-size: 14px; line-height: 23.799999237060547px; margin-bottom: 1.7em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
15. Manusia yg paling JUJUR kepada Allah n Rasul-Nya adalah AHLI TAUHID n ITTIBA’ (yg senantiasa mengikuti tuntunan Nabi shallallahu alaihi wasallam) dlm masalah Aqidah, ibadah, manhaj, akhlak n adab, mu’amalah, dakwah, dsb.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia, 'Bitstream Charter', serif; font-size: 14px; line-height: 23.799999237060547px; margin-bottom: 1.7em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Sedangkan manusia yg paling DUSTA adalah orang-orang musyrik n kafir kpd Allah n Rasul-Nya dengan menentang hukum syari’at yg ada di dlm Al-Quran Al-Karim n As-sunnah An-Nabawiyyah yg Shohih.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia, 'Bitstream Charter', serif; font-size: 14px; line-height: 23.799999237060547px; margin-bottom: 1.7em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Demikian beberapa pelajaran penting n faedah ilmiyah yg dapat kami sebutkan dari hadits shohih ini. Smg menjadi ilmu yg bermanfaat. N smg Allah ta’ala menjadikan kita sebagai hamba-hamba-Nya yg selalu bersikap JUJUR dlm setiap perkataan, perbuatan n keyakinan. آمِيْنَ يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ .</div>

Keutamaan Jujur Dan Bahaya Dusta Dalam Perkataan Dan Perbuatan

Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلىَ البِرِّ وَإِنَّ البرَّ يَهْدِيْ إِلىَ الجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتىَّ يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِ…

Apr 22, 2015

Keutamaan Shalat Dan Puasa Di Bulan Rajab

<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Oleh </span><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Apabila kita memperhatikan hari-hari, pekan-pekan, bulan-bulan, sepanjang tahun serta malam dan siangnya, niscaya kita akan mendapatkan bahwa Allah Yang Maha Bijaksana mengistimewakan sebagian dari sebagian lainnya dengan keistimewaan dan keutamaan tertentu. Ada bulan yang dipandang lebih utama dari bulan lainnya, misalnya bulan Ramadhan dengan kewajiban puasa pada siangnya dan sunnah menambah ibadah pada malamnya. Di antara bulan-bulan itu ada pula yang dipilih sebagai bulan haram atau bulan yang dihormati, dan diharamkan berperang pada bulan-bulan itu.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Allah juga mengkhususkan hari Jum’at dalam sepekan untuk berkumpul shalat Jum’at dan mendengarkan khutbah yang berisi peringatan dan nasehat.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Ibnul Qayyim menerangkan dalam kitabnya, Zaadul Ma’aad,[1] bahwa Jum’at mempunyai lebih dari tiga puluh keutamaan, kendatipun demikian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang mengkhususkan ibadah pada malam Jum’at atau puasa pada hari Jum’at, sebagaimana sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam:</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لاَ تَخُصُّوْا لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ بِقِيَامٍ مِنْ بَيْنِ اللَّيَالِيْ، وَلاَ تَخُصُّوْا يَوْمَ الْجُمُعَةِ بِصِيَامٍ مِنْ بَيْنِ اْلأَياَّمِ، إِلاَّ أَنْ يَكُوْنَ فِيْ صَوْمٍ يَصُوْمُهُ أَحَدُكُمْ.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">"Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Janganlah kalian mengkhususkan malam Jum’at untuk beribadah dari malam-malam yang lain dan jangan pula kalian mengkhususkan puasa pada hari Jum’at dari hari-hari yang lainnya, kecuali bila bertepatan (hari Jum’at itu) dengan puasa yang biasa kalian berpuasa padanya.” [HR. Muslim (no. 1144 (148)) dan Ibnu Hibban (no. 3603), lihat Silsilatul Ahaadits ash-Shahihah (no. 980).]</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Allah Yang Mahabijaksana telah mengutamakan sebagian waktu malam dan siang dengan menjanjikan terkabulnya do’a dan terpenuhinya permintaan. Demikian Allah mengutamakan tiga generasi pertama sesudah diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mereka dianggap sebagai generasi terbaik apabila dibandingkan dengan generasi berikutnya sampai hari Kiamat. Ada beberapa tempat dan masjid yang diutamakan oleh Allah dibandingkan tempat dan masjid lainnya. Semua hal tersebut kita ketahui berdasarkan hadits-hadits yang shahih dan contoh yang benar.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Adapun tentang bulan Rajab, keutamaannya dalam masalah shalat dan puasa padanya dibanding dengan bulan-bulan yang lainnya, semua haditsnya sangat lemah dan palsu. Oleh karena itu tidak boleh seorang Muslim mengutamakan dan melakukan ibadah yang khusus pada bulan Rajab.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Di bawah ini akan saya berikan contoh hadits-hadits palsu tentang keutamaan shalat dan puasa di bulan Rajab.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">HADITS PERTAMA</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">رَجَبٌ شَهْرُ اللهِ وَشَعْبَانُ شَهْرِيْ وَرَمَضَانُ شَهْرُ أُمَّتِيْ.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">“Rajab bulan Allah, Sya’ban bulanku dan Ramadhan adalah bulan ummatku.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Keterangan: HADITS INI (مَوْضُوْعٌ) MAUDHU’</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Kata Syaikh ash-Shaghani (wafat th. 650 H): “Hadits ini maudhu’.” [Lihat Maudhu’atush Shaghani (I/61, no. 129)]</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Hadits tersebut mempunyai matan yang panjang, lanjutan hadits itu ada lafazh:</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">لاَ تَغْفُلُوْا عَنْ أَوَّلِ جُمُعَةٍ مِنْ رَجَبٍ فَإِنَّهَا لَيْلَةٌ تُسَمِّيْهَا الْمَلاَئِكَةُ الرَّغَائِبَ...</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">“Janganlah kalian lalai dari (beribadah) pada malam Jum’at pertama di bulan Rajab, karena malam itu Malaikat menamakannya Raghaa-ib...”</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Keterangan: HADITS INI (مَوْضُوْعٌ) MAUDHU’</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Kata Ibnul Qayyim (wafat th. 751 H): “Hadits ini diriwayatkan oleh ‘Abdur Rahman bin Mandah dari Ibnu Jahdham, telah menceritakan kepada kami ‘Ali bin Muhammad bin Sa’id al-Bashry, telah menceritakan kepada kami Khalaf bin ‘Abdullah as-Shan’any, dari Humaid ath-Thawil dari Anas, secara marfu’. [Al-Manaarul Muniif fish Shahih wadh Dha’if (no. 168-169)]</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Kata Ibnul Jauzi (wafat th. 597 H): “Hadits ini palsu dan yang tertuduh memalsukannya adalah Ibnu Jahdham, mereka menuduh sebagai pendusta. Aku telah mendengar Syaikhku Abdul Wahhab al-Hafizh berkata: “Rawi-rawi hadits tersebut adalah rawi-rawi yang majhul (tidak dikenal), aku sudah periksa semua kitab, tetapi aku tidak dapati biografi hidup mereka.” [Al-Maudhu’at (II/125), oleh Ibnul Jauzy]</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Imam adz-Dzahaby berkata: “ ’Ali bin ‘Abdullah bin Jahdham az-Zahudi, Abul Hasan Syaikhush Shuufiyyah pengarang kitab Bahjatul Asraar dituduh memalsukan hadits.” </span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Kata para ulama lainnya: “Dia dituduh membuat hadits palsu tentang shalat ar-Raghaa-ib.” </span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Periksa: Mizaanul I’tidal (III/142-143, no. 5879).</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">HADITS KEDUA</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">فَضْلُ شَهْرِ رَجَبٍ عَلَى الشُّهُوْرِ كَفَضْلِ الْقُرْآنِ عَلَى سَائِرِ الْكَلاَمِ وَفَضْلُ شَهْرِ شَعْبَانَ كَفَضْلِي عَلىَ سَائِرِ الأَنْبِيَاءِ، وَفَضْلُ شَهْرِ رَمَضَانَ عَلَى الشُّهُوْرِ كَفَضْلِ اللهِ عَلَى سَائِرِ العِبَادِ.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">“Keutamaan bulan Rajab atas bulan-bulan lainnya seperti keutamaan al-Qur-an atas semua perkataan, keutamaan bulan Sya’ban seperti keutamaanku atas para Nabi, dan keutamaan bulan Ramadhan seperti keutamaan Allah atas semua hamba.” </span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Keterangan: HADITS INI (مَوْضُوْعٌ) MAUDHU’</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Kata al Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalany: “Hadits ini palsu.” </span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Lihat al-Mashnu’ fii Ma’rifatil Haditsil Maudhu’ (no. 206, hal. 128), oleh Syaikh Ali al-Qary al-Makky (wafat th. 1014 H).</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">HADITS KETIGA:</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">مَنْ صَلَّى الْمَغْرِبَ أَوَّلَ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ ثُمَّ صَلَّى بَعْدَهَا عِشْرِيْنَ رَكْعَةٍ يَقْرَأُ فِيْ كُلِّ رَكْعَةٍ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ وَقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدُ مَرَّةً، وَيُسَلِّمُ فِيْهِنَّ عَشْرَ تَسْلِيْمَاتٍ، أَتَدْرُوْنَ مَا ثَوَابُهُ ؟ فَإِنَّ الرُّوْحَ اْلأَمِيْنَ جِبْرِيْلُ عَلَّمَنِيْ ذَلِكَ. قُلْنَا: اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمُ: حَفِظَهُ اللَّهُ فِيْ نَفْسِهِ وَمَالِهِ وَأَهْلِهِ وَوَلَدِهِ وَأُجِيْرَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَجَازَ عَلَى الصِّرَاطِ كَالْبَرْقِ بِغَيْرِ حِسَابٍ وَلاَ عَذَابٍ.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">“Barangsiapa shalat Maghrib di malam pertama bulan Rajab, kemudian shalat sesudahnya dua puluh raka’at, setiap raka’at membaca al-Fatihah dan al-Ikhlash serta salam sepuluh kali. Kalian tahu ganjarannya? Sesungguhnya Jibril mengajarkan kepadaku demikian.” Kami berkata: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui, dan berkata: ‘Allah akan pelihara dirinya, hartanya, keluarga dan anaknya serta diselamatkan dari adzab Qubur dan ia akan melewati as-Shirath seperti kilat tanpa dihisab, dan tidak disiksa.’”</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Keterangan: HADITS INI (مَوْضُوْعٌ) MAUDHU’</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Kata Ibnul Jauzi: “Hadits ini palsu dan kebanyakan rawi-rawinya adalah majhul (tidak dikenal biografinya).” </span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Lihat al-Maudhu’at Ibnul Jauzy (II/123), al-Fawaa-idul Majmu’ah fil Ahaadits Maudhu’at oleh as-Syaukany (no. 144) dan Tanziihus Syari’ah al-Marfu’ah ‘anil Akhbaaris Syanii’ah al-Maudhu’at (II/89), oleh Abul Hasan ‘Ali bin Muhammad bin ‘Araaq al-Kinani (wafat th. 963 H).</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">HADITS KEEMPAT</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">مَنْ صَامَ يَوْماً مِنْ رَجَبٍٍ وَصَلَّى فِيْهِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ يَقْرَأُ فِيْ أَوَّلِ رَكْعَةٍ مِائَةَ مَرَّةٍِ آيَةَ الْكُرْسِيِّ وَ فِي الرَّكَعَةِ الثَّانِيَةِ مِائَةَ مَرَّةٍِ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَد, لَمْ يَمُتْ حَتَّى يَرَى مَقْعَدَهُ مِنَ الْجَنَّةِ أَوْ يُرَى لَهُ.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">“Barangsiapa puasa satu hari di bulan Rajab dan shalat empat raka’at, di raka’at pertama baca ‘ayat Kursiy’ seratus kali dan di raka’at kedua baca ‘surat al-Ikhlas’ seratus kali, maka dia tidak mati hingga melihat tempatnya di Surga atau diperlihatkan kepadanya (sebelum ia mati).</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Keterangan: HADITS INI (مَوْضُوْعٌ) MAUDHU’</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Kata Ibnul Jauzy: “Hadits ini palsu, dan rawi-rawinya majhul serta seorang perawi yang bernama ‘Utsman bin ‘Atha’ adalah perawi matruk menurut para Ahli Hadits.” [Al-Maudhu’at (II/123-124)]</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Menurut al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalany, ‘Utsman bin ‘Atha’ adalah rawi yang lemah. [Lihat Taqriibut Tahdziib (I/663 no. 4518)]</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">HADITS KELIMA</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">مَنْ صَامَ يَوْماً مِنْ رَجَبٍ عَدَلَ صِيَامَ شَهْرٍ.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">“Barangsiapa puasa satu hari di bulan Rajab (ganjarannya) sama dengan berpuasa satu bulan.”</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Keterangan: HADITS INI (ضَعِيْفٌ جِدًّا) SANGAT LEMAH</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Hadits ini diriwayatkan oleh al-Hafizh dari Abu Dzarr secara marfu’.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Dalam sanad hadits ini ada perawi yang bernama al-Furaat bin as-Saa-ib, dia adalah seorang rawi yang matruk. [Lihat al-Fawaa-id al-Majmu’ah (no. 290)]</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Kata Imam an-Nasa-i: “Furaat bin as-Saa-ib Matrukul hadits.” Dan kata Imam al-Bukhari dalam Tarikhul Kabir: “Para Ahli Hadits meninggalkannya, karena dia seorang rawi munkarul hadits, serta dia termasuk rawi yang matruk kata Imam ad-Daraquthni.” </span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Lihat adh-Dhu’afa wa Matrukin oleh Imam an-Nasa-i (no. 512), al-Jarh wat Ta’dil (VII/80), Mizaanul I’tidal (III/341) dan Lisaanul Mizaan (IV/430). </span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">HADITS KEENAM</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">إِنَّ فِي الْجَنَّةِ نَهْراً يُقَالُ لَهُ رَجَبٌ مَاؤُهُ أَشَدُّ بَيَاضاً مِنَ اللَّبَنِ، وَأَحْلَى مِنَ العَسَلِ، مَنْ صَامَ مِنْ رَجَبٍ يَوْماً وَاحِداً سَقَاهُ اللهُ مِنْ ذَلِكَ النَّهْرِ.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">“Sesungguhnya di Surga ada sungai yang dinamakan ‘Rajab’ airnya lebih putih dari susu dan lebih manis dari madu, barangsiapa yang puasa satu hari pada bulan Rajab maka Allah akan memberikan minum kepadanya dari air sungai itu.”</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Keterangan: HADITS INI (بَاطِلٌ) BATHIL</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Hadits ini diriwayatkan oleh ad-Dailamy (I/2/281) dan al-Ashbahany di dalam kitab at-Targhib (I-II/224) dari jalan Mansyur bin Yazid al-Asadiy telah menceritakan kepada kami Musa bin ‘Imran, ia berkata: “Aku mendengar Anas bin Malik berkata, ...”</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Imam adz-Dzahaby berkata: “Mansyur bin Yazid al-Asadiy meriwayatkan darinya, Muhammad al-Mughirah tentang keutamaan bulan Rajab. Mansyur bin Yazid adalah rawi yang tidak dikenal dan khabar (hadits) ini adalah bathil.” [Lihat Mizaanul I’tidal (IV/ 189)]</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albany berkata: “Musa bin ‘Imraan adalah majhul dan aku tidak mengenalnya.” </span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Lihat Silsilah Ahaadits adh-Dha’ifah wal Maudhu’ah (no. 1898).</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">HADITS KETUJUH</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">مَنْ صَامَ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ رَجَبَ كُتِبَ لَهُ صِيَامُ شَهْرٍ وَمَنْ صَامَ سَبْعَةَ أَيَّامٍ مِنْ رَجَبَ أَغْلَقَ اللهُ عَنْهُ سَبْعَةَ أَبْوَابٍ مِنَ النَّارِ وَمَنْ صَامَ ثَمَانِيَةَ أَيَّامٍ مِنْ رَجَبٍ فَتَحَ اللهُ ثَمَانِيَةَ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ، وَمَنْ صَامَ نِصْفَ رَجَبَ حَاسَبَهُ اللهُ حِسَاباً يَسِيْراً.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">“Barangsiapa berpuasa tiga hari pada bulan Rajab, dituliskan baginya (ganjaran) puasa satu bulan, barangsiapa berpuasa tujuh hari pada bulan Rajab, maka Allah tutupkan baginya tujuh buah pintu api Neraka, barangsiapa yang berpuasa delapan hari pada bulan Rajab, maka Allah membukakan baginya delapan buah pintu dari pintu-pintu Surga. Dan barangsiapa puasa nishfu (setengah bulan) Rajab, maka Allah akan menghisabnya dengan hisab yang mudah.”</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Keterangan: HADITS INI (مَوْضُوْعٌ) PALSU</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Hadits ini termaktub dalam kitab al-Fawaa-idul Majmu’ah fil Ahaadits al-Maudhu’ah (no. 288). Setelah membawakan hadits ini asy-Syaukani berkata: “Suyuthi membawakan hadits ini dalam kitabnya, al-Laaliy al-Mashnu’ah, ia berkata: ‘Hadits ini diriwayatkan dari jalan Amr bin al-Azhar dari Abaan dari Anas secara marfu’.’”</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Dalam sanad hadits tersebut ada dua perawi yang sangat lemah:</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">1. ‘Amr bin al-Azhar al-‘Ataky.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Imam an-Nasa-i berkata: “Dia Matrukul Hadits.” Sedangkan kata Imam al-Bukhari: “Dia dituduh sebagai pendusta.” Kata Imam Ahmad: “Dia sering memalsukan hadits.”</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Periksa, adh-Dhu’afa wal Matrukin (no. 478) oleh Imam an-Nasa-i, Mizaanul I’tidal (III/245-246), al-Jarh wat Ta’dil (VI/221) dan Lisaanul Mizaan (IV/353).</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">2. Abaan bin Abi ‘Ayyasy, seorang Tabi’in shaghiir.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Imam Ahmad dan an-Nasa-i berkata: “Dia Matrukul Hadits (ditinggalkan haditsnya).” Kata Yahya bin Ma’in: “Dia matruk.” Dan beliau pernah berkata: “Dia rawi yang lemah.” </span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Periksa: Adh Dhu’afa wal Matrukin (no. 21), Mizaanul I’tidal (I/10), al-Jarh wat Ta’dil (II/295), Taqriibut Tahdzib (I/51, no. 142).</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Hadits ini diriwayatkan juga oleh Abu Syaikh dari jalan Ibnu ‘Ulwan dari </span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Abaan. Kata Imam as-Suyuthi: “Ibnu ‘Ulwan adalah pemalsu hadits.” [Lihat al-Fawaaidul Majmu’ah (hal. 102, no. 288)]</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Sebenarnya masih banyak lagi hadits-hadits tentang keutamaan Rajab, shalat Raghaa-ib dan puasa Rajab, akan tetapi karena semuanya sangat lemah dan palsu, penulis mencukupkan tujuh hadits saja. </span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Penjelasan Para Ulama Tentang Masalah Rajab :</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">1. Imam Ibnul Jauzy menerangkan bahwa hadits-hadits tentang Rajab, Raghaa-ib adalah palsu dan rawi-rawi majhul. [Lihat al-Maudhu’at (II/123-126)]</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">2. Kata Imam an-Nawawy: </span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">“Shalat Raghaa-ib ini adalah satu bid’ah yang tercela, munkar dan jelek.” [Lihat as-Sunan wal Mubtada’at (hal. 140)]</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Kemudian Syaikh Muhammad Abdus Salam Khiidhir, penulis kitab as-Sunan wal Mubtada’at berkata: “Ketahuilah setiap hadits yang menerangkan shalat di awal Rajab, pertengahan atau di akhir Rajab, semuanya tidak bisa diterima dan tidak boleh diamalkan.” [Lihat as-Sunan wal Mubtada’at (hal. 141)]</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">3. Kata Syaikh Muhammad Darwiisy al-Huut: “Tidak satupun hadits yang sah tentang bulan Rajab sebagai-mana kata Imam Ibnu Rajab.” [Lihat Asnal Mathaalib (hal. 157)]</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">4. Kata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah (wafat th. 728 H): “Adapun shalat Raghaa-ib, tidak ada asalnya (dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam), bahkan termasuk bid’ah.... Atsar yang menyatakan (tentang shalat itu) dusta dan palsu menurut kesepakatan para ulama dan tidak pernah sama sekali disebutkan (dikerjakan) oleh seorang ulama Salaf dan para Imam...”</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Selanjutnya beliau berkata lagi: “Shalat Raghaa-ib adalah BID’AH menurut kesepakatan para Imam, tidak pernah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruh melaksanakan shalat itu, tidak pula disunnahkan oleh para khalifah sesudah beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan tidak pula seorang Imam pun yang menyunnahkan shalat ini, seperti Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam Ahmad, Imam Abu Hanifah, Imam ats-Tsaury, Imam al-Auzaiy, Imam Laits dan selain mereka.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Hadits-hadits yang diriwayatkan tentang itu adalah dusta menurut Ijma’ para Ahli Hadits. Demikian juga shalat malam pertama bulan Rajab, malam Isra’, Alfiah nishfu Sya’ban, shalat Ahad, Senin dan shalat hari-hari tertentu dalam satu pekan, meskipun disebutkan oleh sebagian penulis, tapi tidak diragukan lagi oleh orang yang mengerti hadits-hadits tentang hal tersebut, semuanya adalah hadits palsu dan tidak ada seorang Imam pun (yang terkemuka) menyunnahkan shalat ini... Wallahu a’lam.” [Lihat Majmu’ Fataawa (XXIII/132, 134)]</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">5. Kata Ibnu Qayyim al-Jauziyyah: “Semua hadits tentang shalat Raghaa-ib pada malam Jum’at pertama di bulan Rajab adalah dusta yang di-ada-adakan atas nama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan semua hadits yang menyebutkan puasa Rajab dan shalat pada beberapa malamnya semuanya adalah dusta (palsu) yang diada-adakan.”</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Lihat al-Manaarul Muniif fish Shahiih wadh Dha’iif (hal. 95-97, no. 167-172) oleh Ibnul Qayyim, tahqiq: ‘Abdul Fattah Abu Ghaddah.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">6. Al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalany mengatakan dalam kitabnya, Tabyiinul ‘Ajab bima Warada fii Fadhli Rajab: “Tidak ada riwayat yang sah yang menerangkan ten-tang keutamaan bulan Rajab dan tidak pula tentang puasa khusus di bulan Rajab, serta tidak ada pula hadits yang shahih yang dapat dipegang sebagai hujjah tentang shalat malam khusus di bulan Rajab.”</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">7. Imam al-‘Iraqy yang mengoreksi hadits-hadits yang terdapat dalam kitab Ihya’ ‘Uluumuddin, menerangkan bahwa hadits tentang puasa dan shalat Raghaa-ib adalah hadits maudhu’ (palsu). [Lihat Ihya’ ‘Uluumuddin (I/202)]</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">8. Imam asy-Syaukani menukil perkataan ‘Ali bin Ibrahim al-‘Aththaar, ia berkata dalam risalahnya: “Sesungguhnya riwayat tentang keutamaan puasa Rajab, semuanya adalah palsu dan lemah, tidak ada asalnya (dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam).” [Lihat al-Fawaa-idul Majmu’ah fil Ahaaditsil Maudhu’ah (hal. 381)]</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">9. Syaikh Abdus Salam, penulis kitab as-Sunan wal Mubtada’at menyatakan: “Bahwa membaca kisah tentang Isra’ dan Mi’raj dan merayakannya pada malam tanggal dua puluh tujuh Rajab adalah BID’AH. Berdzikir dan mengadakan peribadahan tertentu untuk mera-yakan Isra’ dan Mi’raj adalah BID’AH, do’a-do’a yang khusus dibaca pada bulan Rajab dan Sya’ban semuanya tidak ada sumber (asal pengambilannya) dan BID’AH, sekiranya yang demikian itu perbuatan baik, niscaya para Salafush Shalih sudah melaksanakannya.” [Lihat as-Sunan wal Mubtada’at (hal. 143)]</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">10. Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdullah bin Baaz, ketua Dewan Buhuts ‘Ilmiyyah, Fatwa, Da’wah dan Irsyad, Saudi Arabia, beliau berkata dalam kitabnya, at-Tahdzir minal Bida’ (hal. 8): “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para Shahabatnya tidak pernah mengadakan upacara Isra’ dan Mi’raj dan tidak pula mengkhususkan suatu ibadah apapun pada malam tersebut. Jika peringatan malam tersebut disyar’iatkan, pasti Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskan kepada ummat, baik melalui ucapan maupun perbuatan. Jika pernah dilakukan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam, pasti diketahui dan masyhur, dan tentunya akan disampaikan oleh para Shahabat kepada kita...</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling banyak memberi nasihat kepada manusia, beliau telah menyampaikan risalah kerasulannya sebaik-baik penyampaian dan telah menjalankan amanah Allah dengan sempurna.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Oleh karena itu, jika upacara peringatan malam Isra’ dan Mi’raj dan merayakan itu dari agama Allah, tentunya tidak akan dilupakan dan disembunyikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, tetapi karena hal itu tidak ada, maka jelaslah bahwa upacara tersebut bukan dari ajaran Islam sama sekali. Allah telah menyempurnakan agama-Nya bagi ummat ini, mencukupkan nikmat-Nya dan Allah mengingkari siapa saja yang berani mengada-adakan sesuatu yang baru dalam agama, karena cara tersebut tidak dibenarkan oleh Allah: </span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">“Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam jadi agama bagimu.” [Al-Maa-idah: 3]</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">KHATIMAH</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Orang yang mempunyai bashirah dan mau mendengarkan nasehat yang baik, dia akan berusaha meninggalkan segala bentuk bid’ah, karena setiap bid’ah adalah sesat, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">كُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلُّ ضَلاَلَةٍ فِيْ النَّارِ.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">“Tiap-tiap bid’ah itu sesat dan tiap-tiap kesesatan di Neraka.” [HSR. An-Nasa-i (III/189) dari Jabir radhiyallahu ‘anhu dalam Shahih Sunan an-Nasa-i (I/346 no. 1487) dan Misykatul Mashaabih (I/51)]</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Para ulama, ustadz, kyai yang masih membawakan hadits-hadits yang lemah dan palsu, maka mereka digolongkan sebagai pendusta.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">عَنْ سَمْرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ حَدَّثَ عَنِّيْ حَدِيْثاً وَهُوَ يَرَى أَنَّهُ كَذِبٌ فَهُوَ أَحَدُ الْكَاذِبَيْنِ.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Dari Samurah bin Jundub dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang menceritakan satu hadits dariku, padahal dia tahu bahwa hadits itu dusta, maka dia termasuk salah seorang dari dua pendusta.” [HSR. Ahmad (V/20), Muslim (I/7) dan Ibnu Majah (no. 39)]</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Maraji’</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">1. Shahih al-Bukhari.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">2. Shahih Muslim.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">3. Sunan an-Nasaa-i.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">4. Sunan Ibni Majah.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">5. Musnad Imam Ahmad.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">6. Shahih Ibni Hibban.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">7. Zaadul Ma’aad fii Hadyi Khairil ‘Ibaad, oleh Syaikhul Islam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, cet. Mu-assasah ar-Risalah, th. 1412 H.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">8. Maudhu’atush Shaghani.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">9. Al-Manaarul Muniif fish Shahih wadh Dha’if, oleh Syaikhul Islam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">10. Al-Maudhu’at, oleh Imam Ibnul Jauzy, cet. Daarul Fikr, th. 1403 H.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">11. Mizaanul I’tidal, oleh Imam adz-Dzahaby, tahqiq: ‘Ali Muhammad al-Bajaawy, cet. Daarul Fikr.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">12. Al-Mashnu’ fii Ma’rifatil Haditsil Maudhu’, oleh Syaikh Ali al-Qary al-Makky.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">13. Al-Fawaa-idul Majmu’ah fil Ahaadits Maudhu’at oleh asy-Syaukany, tahqiq: Syaikh ‘Abdurrahman al-Mu’allimy, cet. Al-Maktab al-Islamy, th. 1407 H.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">14. Tanziihus Syari’ah al-Marfu’ah ‘anil Akhbaaris Syanii’ah al-Maudhu’at, oleh Abul Hasan ‘Ali bin Muhammad bin ‘Araaq al-Kinani.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">15. Taqriibut Tahdziib, oleh al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqa-lany, cet. Daarul Kutub al-‘Ilmiyyah.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">16. Adh-Dhu’afa wa Matrukin, oleh Imam an-Nasa-i.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">17. At-Taghib wat Tarhib, oleh Imam al-Mundziri.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">18. Silsilah Ahaadits adh-Dha’ifah wal Maudhu’ah, oleh Imam Muhammad Nashiruddin al-Albany.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">19. Al-Laali al-Mashnu’ah, oleh al-Hafizh as-Suyuthy.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">20. Adh-Dhu’afa wal Matrukin, oleh Imam an-Nasa-i.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">21. Al-Jarhu wat Ta’dil, oleh Imam Ibnu Abi Hatim ar-Razy.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">22. As-Sunan wal Mubtada’at, oleh Muhammad Abdus Salam Khiidhir.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">23. Asnal Mathaalib fii Ahaadits Mukhtalifatil Maraatib, oleh Muhammad Darwisy al-Huut.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">24. Majmu’ Fataawa, oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">25. Al-Manaarul Muniif fis Shahih wadh Dha’if, oleh Syaikhul Islam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">26. Tabyiinul ‘Ajab bimaa Warada fiii Fadhli Rajab, oleh al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalany.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">27. Ihya’ ‘Uluumuddin, oleh Imam al-Ghazzaly, tahqiq: Abdul Fattah Abu Ghuddah.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">28. At-Tahdziir minal Bida’, oleh Imam ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdullah bin Baaz.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">29. Misykaatul Mashaabih, oleh Imam at-Tibrizy, takhrij: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albany.</span><br />
<br style="background-color: white; border-style: none; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px; padding: 0px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">[Disalin dari kitab Ar-Rasaail (Kumpulan Risalah Fikih & HukuM) Jilid-1, Penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas]</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">_______</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">Footnote</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">[1]. Zaadul Ma’aad (I/375) cet. Muassasah ar-Risalah.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;"><br /></span>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;">===================================================</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 14px;"><br /></span>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: center;">
<strong style="box-sizing: border-box; color: #308804; line-height: 1.5em;">Oleh Ustadz Abu Abdillah</strong></div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-‘Asqalani <em style="box-sizing: border-box;">rahimahullah</em> berkata: “Adapun hadits-hadits yang menyebutkan tentang keutamaan bulan Rajab, keutamaan berpuasa Rajab, atau keutamaan berpuasa beberapa hari pada bulan tersebut, maka terbagi menjadi dua: (1) hadits-haditsnya <em style="box-sizing: border-box;">maudhu’</em> (palsu), dan (2) hadits-haditsnya <em style="box-sizing: border-box;">dha’if</em> (lemah) (yakni tidak ada satupun yang shahih, <em style="box-sizing: border-box;">pent</em>).”</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Beliau juga berkata: “Tidak ada satu hadits shahih pun yang bisa dijadikan hujjah tentang keutamaan bulan Rajab, berpuasa Rajab, berpuasa di hari-hari tertentu bulan Rajab, maupun keutamaan shalat malam pada bulan tersebut.” [<strong style="box-sizing: border-box; color: #308804; line-height: 1.5em;">Tabyiinul ‘Ajab Fiimaa Warada Fii Fadhaa-ili Rajab</strong>]</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Bulan Rajab merupakan salah satu dari empat bulan haram yang Allah <em style="box-sizing: border-box;">subhanahu wata’ala</em> muliakan sebagaimana firman-Nya:</div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; direction: rtl; font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 27px; line-height: 50px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْراً فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<em style="box-sizing: border-box;">“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kalian menzhalimi (menganiaya) diri kalian dalam bulan yang empat itu.”</em> [<strong style="box-sizing: border-box; color: #308804; line-height: 1.5em;">At-Taubah: 36</strong>]</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Rasulullah <em style="box-sizing: border-box;">shallallahu ‘alaihi wasallam</em> menyebutkan bahwa empat bulan haram tersebut adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab sebagaimana dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Al-Imam Muslim <em style="box-sizing: border-box;">rahimahumallah</em> dari shahabat Abu Bakrah <em style="box-sizing: border-box;">radhiyallahu ‘anhu</em>.</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Dinamakan bulan haram karena kemuliaan dan kehormatan bulan tersebut melebihi bulan-bulan yang lain, sehingga pada bulan-bulan ini Allah haramkan peperangan, kecuali jika musuh (orang-orang kafir) yang lebih dahulu memulai penyerangan terhadap kaum muslimin.</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Tentang firman Allah <em style="box-sizing: border-box;">subhanahu wata’ala</em> di atas, <em style="box-sizing: border-box;">“Maka janganlah kalian menzhalimi (menganiaya) diri kalian dalam bulan yang empat itu”, </em>sebagian mufassirin menjelaskan bahwa pada dasarnya perbuatan zhalim dan segala bentuk kemaksiatan -kapan saja dan di mana saja dikerjakan- itu merupakan dosa dan kemungkaran yang besar, namun ketika Allah mengkhususkan penyebutan larangan berbuat zhalim pada bulan-bulan haram yang empat sebagaimana ayat di atas, menunjukkan bahwa kezhaliman dan kemaksiatan yang dilakukan pada bulan-bulan haram tersebut dosanya berlipat dibandingkan jika dilakukan pada bulan-bulan yang lain.</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<strong style="box-sizing: border-box; color: #308804; line-height: 1.5em;">Walaupun bulan Rajab merupakan salah satu dari bulan haram yang memiliki nilai kehormatan dan kemuliaan, namun umat Islam tidak disyari’atkan untuk mengkhususkan bulan tersebut dengan melakukan ibadah-ibadah tertentu atau mengadakan ritual-ritual khusus yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah <em style="box-sizing: border-box;">shallallahu ‘alaihi wasallam</em>. Bahkan mengkhususkan bulan tersebut dengan amal ibadah tertentu -seperti shalat raghaib, puasa Rajab, menyembelih hewan, dan lainnya- merupakan kebid’ahan dan kemungkaran yang telah dianggap baik oleh sebagian (besar) umat Islam</strong>. <em style="box-sizing: border-box;">Wal ‘Iyadzubillah</em>.</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Benar bahwasanya shalat, puasa, dan menyembelih hewan merupakan amalan baik lagi mulia yang bisa mendekatkan diri kepada Allah <em style="box-sizing: border-box;">subhanahu wata’ala</em>. Namun sekali lagi, <strong style="box-sizing: border-box; color: #308804; line-height: 1.5em;">kalau amalan-amalan tersebut dikhususkan pada bulan Rajab dengan <em style="box-sizing: border-box;">kaifiyah</em>dan tata cara tertentu, maka pelakunya telah menyelisihi petunjuk dan bimbingan Nabi <em style="box-sizing: border-box;">shallallahu ‘alaihi wasallam</em></strong>.</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Perlu kita ketahui bahwa salah satu sebab terjadinya ini semua adalah tersebarnya hadits-hadits yang lemah (<em style="box-sizing: border-box;">dha’if</em>) dan bahkan tidak sedikit yang palsu (<em style="box-sizing: border-box;">maudhu’</em>) terkait dengan bulan Rajab ini di tengah-tengah kaum muslimin. Tidak bisa dipungkiri bahwa hadits-hadits yang <em style="box-sizing: border-box;">dha’if</em> dan <em style="box-sizing: border-box;">maudhu’</em> itu memberikan andil yang cukup besar dalam mendorong dan membangkitkan semangat umat Islam untuk beramal di bulan yang ketujuh dalam penanggalan hijriyah ini.</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Kaum muslimin <em style="box-sizing: border-box;">rahimakumullah</em>.</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Berikut ini beberapa hadits lemah dan palsu terkait bulan Rajab yang sudah tersebar di tengah-tengah umat. Sengaja kami sebutkan agar kita semua mengetahui hadits-hadits tersebut sehingga tidak menjadikannya sebagai sandaran dalam beramal, apalagi menisbatkannya kepada Nabi <em style="box-sizing: border-box;">shallallahu ‘alaihi wasallam</em>:</div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; direction: rtl; font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 27px; line-height: 50px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
كَانَ النّبِي صلى الله عليه وسلم إِذَا دَخَلَ رَجَب قال : اللّهُمّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ.</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<em style="box-sizing: border-box;">“Adalah Nabi ketika memasuki bulan Rajab, beliau berdo’a:</em></div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; direction: rtl; font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 27px; line-height: 50px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
اللّهُمّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<em style="box-sizing: border-box;">“Ya Allah, limpahkanlah barakah pada kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan.”</em>  [<strong style="box-sizing: border-box; color: #308804; line-height: 1.5em;">hadits dha’if sebagaimana dinyatakan oleh An-Nawawi <em style="box-sizing: border-box;">rahimahullah</em></strong>]</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
</div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; direction: rtl; font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 27px; line-height: 50px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
فَضْلُ شَهْرِ رَجَبٍ عَلَى الشُّهُورِ كَفَضْلِ القُرآنِ عَلى سَائِرِ الكَلامِ، وَفَضْلُ شَهْرِ شَعْبانَ عَلَى الشّهُورِ كَفَضْلِي عَلَى سَائِرِ اْلأَنْبِياءِ، وَفَضْلُ شَهْرِ رَمَضانَ كَفَضلِ اللهِ عَلى سَائِرِ الْعِبَادِ.</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<em style="box-sizing: border-box;">“Keutamaan bulan Rajab atas bulan-bulan yag lain adalah seperti keutamaan Al-Qur’an atas seluruh perkataan, keutamaan bulan Sya’ban atas bulan-bulan yag lain adalah seperti keutamaanku atas seluruh para nabi, dan keutamaan bulan Ramadhan atas bulan-bulan yag lain adalah seperti keutamaan Allah atas seluruh hamba.”</em> [<strong style="box-sizing: border-box; color: #308804; line-height: 1.5em;">hadits maudhu’ sebagaimana dinyatakan oleh Ibnu Hajar <em style="box-sizing: border-box;">rahimahullah</em></strong>]</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
</div>
<div dir="RTL" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
إِنّ شّهرَ رَجبٍ شهرٌ عظيمٌ مَنْ صامَ فِيه يَومًا كَتَبَ اللهُ بِه صَومَ ألْفِ سَنَةٍ.</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<em style="box-sizing: border-box;">“Sesungguhnya bulan Rajab adalah bulan yang agung, barangsiapa yang berpuasa sehari di bulan itu, maka Allah tuliskan untuknya (pahala) puasa seribu tahun.”</em> [<strong style="box-sizing: border-box; color: #308804; line-height: 1.5em;">hadits maudhu’ sebagaimana dinyatakan oleh Ibnu Hajar <em style="box-sizing: border-box;">rahimahullah</em></strong>]</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
</div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; direction: rtl; font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 27px; line-height: 50px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
إِنّ فِي الْجنَةِ نَهْرًا يُقالُ لَه رَجَبٌ أَشَدُّ بَياضًا مِن اللّبَنِ وَأَحْلَى مِن الْعَسلِ، مَن صَامَ يَومًا مِن رَجَبٍ سَقاهُ اللهُ تَعالَى مِنْ ذَلكَ النّهرِ.</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<em style="box-sizing: border-box;">“Sesungguhnya di al-jannah (surga) itu ada sebuah sungai yang dinamakan Rajab, airnya lebih putih daripada susu, dan rasanya lebih manis daripada madu, barangsiapa yang berpuasa sehari pada bulan Rajab, Allah ta’ala akan memberi minum kepadanya dari sungai tersebut.”</em> [<strong style="box-sizing: border-box; color: #308804; line-height: 1.5em;">hadits maudhu’</strong>]</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
</div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; direction: rtl; font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 27px; line-height: 50px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
إنَّ فِي الْجنّةِ نَهْراً يُقالُ له رَجَبٌ مَاؤُهُ الرّحِيقُ، مَنْ شَرِبَ مِنه شُربةً لَمْ يَظْمَأْ بَعدَها أبَداً، أَعَدّهُ اللهُ لِصَوَّامِ رَجَبٍ.</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<em style="box-sizing: border-box;">“Sesungguhnya di al-jannah itu terdapat sebuah sungai yang dinamakan Rajab, airnya adalah ar-rahiq (sejenis minuman yang paling lezat rasanya), yang barangsiapa minum darinya seteguk saja, dia tidak akan merasakan haus selamanya. Sungai tersebut Allah sediakan untuk orang yang sering berpuasa Rajab.” </em>[<strong style="box-sizing: border-box; color: #308804; line-height: 1.5em;">hadits bathil, serupa dengan maudhu’</strong>]</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
</div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; direction: rtl; font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 27px; line-height: 50px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
صَومُ أَوّلِ يَومٍ مِن رَجَبٍ كَفّارَةُ ثَلاثِ سِنِيْنَ ، وَالثّانِي كَفّارةُ سَنَتَيْنِ ،والثّالِثُ كَفّارةُ سَنَة ثُمّ كُلّ يومٍ شهْراً.</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<em style="box-sizing: border-box;">“Berpuasa pada hari pertama bulan Rajab sebagai kaffarah (penebus dosa) selama tiga tahun, pada hari kedua sebagai kaffarah selama dua tahun, dan pada hari ketiga sebagai kaffarah selama setahun, kemudian setiap harinya sebagai kaffarah selama sebulan.” </em>[<strong style="box-sizing: border-box; color: #308804; line-height: 1.5em;">hadits dha’if</strong>]</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
</div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; direction: rtl; font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 27px; line-height: 50px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
رَجَبٌ شَهرُ اللهِ وَشَعبانُ شَهرِيْ وَرَمضانُ شَهرُ أُمّتِي.</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<em style="box-sizing: border-box;">“Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan ummatku.”</em> [<strong style="box-sizing: border-box; color: #308804; line-height: 1.5em;">hadits maudhu’</strong>]</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
</div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; direction: rtl; font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 27px; line-height: 50px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
خِيَرَةُ اللهِ مِن الشُّهورِ شَهرُ رجبٍ، وَهُوَ شَهرُ اللهِ، مَنْ عَظّمَ شَهرَ رَجب فَقَدْ عَظّم أمرَ اللهِ، وَمَن عَظّمَ أمرَ اللهِ أَدْخَلَهُ جَنّاتِ النّعِيمِ وَأَوجَبَ لَه.</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<em style="box-sizing: border-box;">“Pilihan Allah dari bulan-bulan yang ada adalah jatuh pada bulan Rajab, dia adalah bulan Allah, barangsiapa yang mengagungkan bulan Rajab, maka sungguh dia telah mengagungkan perintah Allah, dan barangsiapa yang mengagungkan perintah Allah, maka Allah akan masukkan dia ke dalam surga yang penuh kenikmatan, dan itu pasti buat dia.”</em> [<strong style="box-sizing: border-box; color: #308804; line-height: 1.5em;">hadits maudhu’</strong>]</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
</div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; direction: rtl; font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 27px; line-height: 50px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
مَنْ صَامَ ثلاثةَ أيّامٍ مِن شَهرٍ حَرامٍ كَتَبَ اللهُ عِبادةَ تِسْعِمِائَةِ سَنَةٍ.</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<em style="box-sizing: border-box;">“Barangsiapa yang berpuasa tiga hari pada bulan haram, Allah tulis baginya (pahala) ibadah selama 900 tahun.” </em>[<strong style="box-sizing: border-box; color: #308804; line-height: 1.5em;">hadits dha’if</strong>]</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
</div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; direction: rtl; font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 27px; line-height: 50px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
مَنْ صَلّى بَعدَ الْمَغربِ أَوّلَ لَيْلَةٍ مِن رجبٍ عِشْرِينَ رَكْعَةً جَازَ عَلَى الصِّرَاطِ بِلاَ نَجَاسَةٍ.</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<em style="box-sizing: border-box;">“Barangsiapa yang mengerjakan shalat setelah maghrib pada malam pertama bulan Rajab sebanyak 20 raka’at, maka dia akan melewati shirath dengan tanpa hisab.” </em>[<strong style="box-sizing: border-box; color: #308804; line-height: 1.5em;">hadits maudhu’</strong>]</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
</div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; direction: rtl; font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 27px; line-height: 50px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
إنّ شَهرَ رجبٍ شهرٌ عظيمٌ مَنْ صامَ مِنهُ يَوماً كَتبَ اللهُ لَه صومَ أَلْفِ سَنَةٍ وَمَنْ صامَ يَومَيْنِ كَتَبَ الله له صيامَ أَلْفَيْ سَنَةٍ وَمَنْ صام ثلاثةَ أيّامٍ كَتب الله له صيامَ ثلاثةِ ألفِ سَنة ومَن صامَ مِن رجبٍ سَبعةَ أيّامٍ أُغْلِقَتْ عنه أبوابُ جهنّمَ وَمَن صامَ مِنهُ ثَمانِيَةَ أيّامٍ فُتِحَتْ له أبوابُ الْجَنّةِ الثّمانِيةُ يَدخُلُ مِن أَيِّها يَشَاءُ …</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<em style="box-sizing: border-box;">“Sesungguhynya bulan Rajab adalah bulan yang agung, barangsiapa yang berpuasa sehari, Allah tuliskan baginya puasa seribu tahun, barangsiapa berpuasa dua hari, Allah tuliskan baginya puasa 2000 tahun, barangsiapa yang berpuasa tiga hari, Allah tuliskan baginya puasa 3000 tahun, barangsiapa berpuasa di bulan Rajab selama tujuh hari, maka pintu-pintu jahannam tertutup darinya, barangsiapa yang berpuasa delapan hari, pintu-pintu al-jannah yang delapan akan dibuka untuknya, dia dipersilakan masuk dari pintu mana saja yang dia kehendaki……” </em>[<strong style="box-sizing: border-box; color: #308804; line-height: 1.5em;">hadits maudhu’</strong>]</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
</div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; direction: rtl; font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 27px; line-height: 50px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
مَن صامَ يوماً مِن رجب كانَ كَصِيامِ سَنةٍ، ومن صام سَبعةَ أيّامٍ غُلِّقَتْ عَنهُ أبوابُ جَهَنّمَ ومَن صامَ ثَمانِيةَ أيّامٍ فُتِحَتْ لَه ثَمَانِيةُ أبوابِ الْجَنّةِ وَمن صامَ عَشْرَةَ أيّامٍ لَمْ يَسْأَلِ اللهَ شيئاً إلاّ أعطاهُ اللهُ ومَن صامَ خَمسةَ عَشَرَ يوماً نَادى مُنادٍ فِي السّماءِ قَدْ غُفِرَ لَكَ مَا سَلَفَ.</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<em style="box-sizing: border-box;">“Barangsiapa yang berpuasa sehari pada bulan Rajab, maka dia akan mendapatkan pahala seperti berpuasa selama setahun, barangsiapa yang berpuasa selama tujuh hari, pintu-pintu jahannah akan tertutup darinya, barangsiapa yang berpuasa selama delapan hari, maka delapan pintu al-jannah akan terbuka untuknya, barangsiapa yang berpuasa selama sepuluh hari, maka tidaklah dia memohon sesuatu kepada Allah kecuali pasti Allah beri, dan barangsiapa yang berpuasa selama 15 hari, maka ada penyeru dari langit yang akan memanggil dia: sungguh dosa-dosamu yang telah lalu telah terampuni.”</em> [<strong style="box-sizing: border-box; color: #308804; line-height: 1.5em;">hadits maudhu’</strong>]</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
</div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; direction: rtl; font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 27px; line-height: 50px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
مَن صامَ يوماً مِن رَجَبٍ وصَلّى فِيهِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ يَقْرَأُ فِي أوّلِ رَكْعَةٍ مِائَةَ مَرّةٍ آيةَ الْكُرسِي، وَفِي الرّكْعةِ الثّانِيَةِ قُل هُو الله أحَدٌ مِائَةَ مَرّةٍ لَمْ يَمُتْ حَتّى يَرَى مَقْعَدَهُ مِن الْجَنّةِ أَوْ يُرَى لَهُ.</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<em style="box-sizing: border-box;">“Barangsiapa yang berpuasa sehari pada bulan Rajab, dan shalat empat rakaat yang pada rakaat pertama membaca ayat kursi sebanyak seratus kali, kemudian pada rakaat kedua membaca ‘qul huwallahu ahad’ seratus kali, maka tidaklah dia meninggal sampai dia melihat tempat duduknya di al-jannah atau diperlihatkan kepadanya.”</em> [<strong style="box-sizing: border-box; color: #308804; line-height: 1.5em;">hadits maudhu’</strong>]</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
</div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; direction: rtl; font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 27px; line-height: 50px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
مَنْ أَحْيَا لَيْلَةً مِن رجبٍ وصَامَ يوماً، أَطْعَمَهُ الله مِن ثِمارِ الْجَنّةِ، وَكَساهُ مِن حُلَلِ الْجَنّة وسَقاهُ مِن الرّحِيقِ الْمَخْتُومِ، إِلاّ مَنْ فَعَلَ ثَلاثاً : مَنْ قَتَلَ نَفْساً، أَوْ سَمِع مُسْتَغِيثاً يَسْتَغِيْثُ بِلَيْلٍ أو نَهارٍ فَلَم يُغِثْهُ ، أَو شَكَا إِليه أَخُوهُ حَاجَةً فَلَمْ يُفَرِّجْ عَنهُ.</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<em style="box-sizing: border-box;">“Barangsiapa yang menghidupkan satu malam di bulan Rajab dan berpuasa sehari di bulan tersebut, maka Allah akan memberikan dia makanan dari buah-buahan al-jannah, pakaian dari al-jannah, dan minuman dari ar-rahiqul makhtum, kecuali orang yang melakukan tiga perbuatan: (1) orang yang membunuh satu jiwa, atau (2) mendengar orang lain meminta minum, malam maupun siang tetapi dia tidak mau memberikannya, atau (3) ada saudaranya yang mengeluhkan kepadanya suatu kebutuhannyam, namun dia tidak mau memberikan jalan keluar untuknya.”</em> [<strong style="box-sizing: border-box; color: #308804; line-height: 1.5em;">hadits maudhu’</strong>]</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
</div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; direction: rtl; font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 27px; line-height: 50px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
خَمسُ لَيالٍ لاَ تُردُّ فِيهِنّ الدّعْوَةُ : أَوّلُ لَيلةٍ مِن رَجَبٍ، وَلَيْلَةُ النِّصْفِ مِن شَعبانَ، وَلَيْلَةُ الْجُمُعةِ، وَليلةُ الْفِطْرِ، وَلَيلةُ النّحْرِ.</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<em style="box-sizing: border-box;">“Ada lima malam yang jika sebuah doa dipanjatkan padanya, maka tidak akan tertolak: (1) malam pertama bulan Rajab, (2) malam nishfu (pertengahan) Sya’ban, (3) malam Jum’at, (4) malam ‘idul fithri, (2) malam hari Nahr (malam 10 Dzulhijjah).” </em>[<strong style="box-sizing: border-box; color: #308804; line-height: 1.5em;">hadits maudhu’</strong>]</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
</div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; direction: rtl; font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 27px; line-height: 50px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
مَن صامَ ثلاثةَ أيامٍ مِن رجب كَتَبَ اللهُ لَه صِيامَ شَهْرٍ ، وَمن صامَ سَبعةَ أيّامٍ مِن رَجَبٍ أَغْلَقَ الله سَبعةَ أبوابٍ مِن النّارِ ، وَمن صامَ ثَمانِيةَ أيّامٍ مِن رجبٍ فَتَحَ الله لَه ثَمانِيَةَ أبوابٍ مِن الْجَنّةِ، ومن صامَ نِصفَ رَجَبٍ كَتَبَ الله له رِضوانَه، وَمن كُتِب لَه رِضْوانُه لَم يُعَذِّبْه، ومَن صامَ رجب كُلَّه حَاسَبَه الله حِساباً يَسِيراً.</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<em style="box-sizing: border-box;">“Barangsiapa yang berpuasa tiga hari bulan Rajab, Allah akan menuliskan untuknya pahala puasa selama sebulan, barangsiapa yang berpuasa tujuh hari bulan Rajab, Allah akan tutup tujuh pintu neraka, barangsiapa yang berpuasa delapan hari bulan Rajab, Allah akan bukakan untuknya delapan pintu al-jannah, barangsiapa yang berpuasa pada pertengahan bulan Rajab, maka Allah akan menuliskan untuknya keridhaan-Nya, dan barangsiapa yang dituliskan baginya keridhaan-Nya, pasti Allah tidak akan mengadzabnya, dan barangsiapa yang berpuasa Rajab satu bulan penuh, maka Allah akan menghisabnya dengan hisab yang mudah.” </em>[<strong style="box-sizing: border-box; color: #308804; line-height: 1.5em;">hadits maudhu’</strong>]</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
</div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; direction: rtl; font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 27px; line-height: 50px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
أَكْثِرُوا مِن الاسْتِغْفارِ فِي شهرِ رَجَبٍ، فَإِنّ لِلّهِ فِي كُلِّ سَاعةٍ مِنه عُتقاءَ مِن النّارِ، وَإِنّ لِلّهِ مَدَائِنَ لاَ يَدخُلُها إِلاّ مَن صامَ رَجَب.</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<em style="box-sizing: border-box;">“Perbanyaklah istighfar pada bulan Rajab, karena sesungguhnya pada setiap waktu  Allah memiliki hamba-hamba-Nya yang akan dibebaskan dari neraka,dan seungguhnya Allah memiliki kota-kota yang tidaklah ada yang bisa memasukinya kecuali orang yang berpuasa Rajab.” </em>[<strong style="box-sizing: border-box; color: #308804; line-height: 1.5em;">hadits bathil</strong>]</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
</div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; direction: rtl; font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 27px; line-height: 50px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
بُعِثْتُ نَبِياً فِي السّابِع وَالْعِشْرِينَ مِن رجبٍ، فَمن صامَ ذلك اليومَ كانَ كَفّارَةُ سِتِّيْنَ شَهْراً.</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<em style="box-sizing: border-box;">“Aku diutus sebagai nabi pada 27 Rajab, barangsiapa yang berpuasa pada hari itu, maka itu sebagai kaffarah (penebus dosa) selama 60 bulan.” </em>[<strong style="box-sizing: border-box; color: #308804; line-height: 1.5em;">hadits munkar</strong>]</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
</div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; direction: rtl; font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 27px; line-height: 50px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
أَنّ اللهَ أَمَرَ نُوحاً بِعَمَلِ السّفِينَةِ فِي رَجَبٍ وَأَمَرَ الْمُؤمِنِيْنَ الّذِينَ مَعَهُ بِصِيامِهِ.</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<em style="box-sizing: border-box;">“Sesungguhnya Allah memerintahkan nabi Nuh untuk membuat perahu pada bulan Rajab dan memerintahkan kaum mukminin yang bersama beliau untuk berpuasa.” </em>[<strong style="box-sizing: border-box; color: #308804; line-height: 1.5em;">hadits maudhu’</strong>]</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
</div>
<div dir="rtl" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; direction: rtl; font-family: 'Traditional Arabic'; font-size: 27px; line-height: 50px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
مَن صامَ مِن كُلِّ شَهرٍ حَرامٍ : الْخَمِيس، والْجُمُعة، والسّبْت كُتِبتْ لَه عِبَادَةُ سَبْعِمِائةِ سَنَة.</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
<em style="box-sizing: border-box;">“Barangsiapa yang berpuasa pada setiap bulan haram hari Kamis, Jum’at, dan  Sabtu, maka akan dituliskan baginya pahala ibadah selama 700 tahun.”</em> [<strong style="box-sizing: border-box; color: #308804; line-height: 1.5em;">hadits dha’if</strong>]</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
</div>
<div dir="LTR" style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #333333; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 25px; margin-bottom: 10px; text-align: justify;">
Beberapa hadits yang disebutkan di atas merupakan sebagiannya saja dari sekian banyak hadits lemah dan palsu terkait bulan Rajab. <em style="box-sizing: border-box;">Wallahul musta’an</em>.</div>

Keutamaan Shalat Dan Puasa Di Bulan Rajab

Oleh Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas Apabila kita memperhatikan hari-hari, pekan-pekan, bulan-bulan, sepanjang tahun serta malam dan siangnya, niscaya kita akan mendapatkan bahwa Allah Yang Maha Bijaksana mengistimewakan sebagian dari sebagian lainnya dengan keistimewaan dan keutamaan tertentu…