Hadits 51

"Sesungguhnya Allah menyukai hamba-Nya yang mukmin, fakir tidak suka meminta-minta, dan banyak anaknya."

Ini hadits dha'if. Telah diriwayatkan oleh Ibnu Majah II/529 dan al-Uqaili dalam ash-Shafa halaman 361 bahwa dalam sanadnya terdapat al-Qasim bin Mahran al-Uqaili. Ia mengatakan, "Terbukti tidak benar bahwa hadits itu diriwayatkan dari Imran bin Hushain tetapi dari Musa bin Ubaidah, yakni orang yang tidak diterima riwayatnya atau matruk."

Menurut saya, hadits tersebut mempunyai empat cacat. Dua diantaranya dinyatakan al-Uqaili yakni tentang terputusnya sanad dan lemahnya Ibnu Ubaidah. Adapun yang ketiga yaitu majhulnya Ibnu Mahran seperti dinyatakan oleh Ibnu Hajar dalam at-Taqrib. Dan keempat, Hamad bin Isa yaitu al-Wasithi juga lemah, seperti yang dinyatakan Ibnu Hajar.

Hadits 52

"Bila di antara kalian ada yang mendapati binatang tunggangannya membandel, atau keburukan akhlak istrinya atau salah seorang dari anggota keluarganya, maka berazanlah pada telinga mereka."

Ini hadis dha'if. Telah diriwayatkan oleh Imam al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin II/195, seraya memastikan menisbatkannya kepada Rasulullah.

Al-Iraqi berkata, "Hadits tersebut telah diriwayatkan oleh ad-Dailami dalam musnad al-Firdaus dengan sanad yang lemah.'

Hadits 53

"Hendaklah kalian berpegang pada agama wanita-wanita tua."

Hadits ini tidak ada sumbernya. Demikianlah yang dinyatakan dalam kitab al-Maqashid dan juga oleh ash-Shaghani alam Ahadits al-Maudhu'at halaman 7.

Hadits 54

"Bila di akhir zaman nanti terjadi perbedaan hawa nafsu, maka hendaklah kalian berpegang pada agama orang-orang badui dan kaum wanita."

Ini adalah hadits maudhu'. Ibnu Thahir menyatakan bahwa dalam sanadnya terdapat Ibnu Bilimani seorang yang termasuk deretan perawi hadits yang tertuduh (pendusta).

Dari sanad Ibnu Hibban, oleh Ibnul Jauzi dimasukkan ke dalam deretan hadits-hadits maudhu'. Tampak di situ adanya aib lain yaitu orang yang meriwayatkan dari al-Bilimani bernama Muhammad bin Harits. Orang ini dha'if. Bahkan oleh Ibnu Adi dikatakan bahwa seluruh perawinya sangat lemah.

Hadits 55

"Berjalan cepat menghilangkan kecermelangan seorang mukmin."

Hadits ini munkar sekali. Sanadnya dari Abu Hurairah, Ibnu Umar, Anas bin Malik, dan Ibnu Abbas.

Adapun sanad dari Abu Hurairah mempunyai tiga kelemahan:

Ibnul Ashma'i salah seorang perawim ajhul. Ini ditegaskan oleh al-Khatib.

Muhammad bin Ya'qub al-Farji tidak diketahui biografinya dalam deretan perawi hadits. Tidak ada saksi atas jarh (kecaman) dan ta'dil (pengakuan baik)-nya. Yang demikian termasuk kriteria kelemahan.

Abu Ma'syar yang dikenal dengan nama Najih bin Abdur Rahman oleh para pakar hadits divonis lemah (dha'if).

Adapun sanad dari Ibnu Umar di dalamnya ada seorang perawi bernama Umar bin Shahban yang lemah sekali. Bahkan oleh Imam Bukhari dinyatakan sebagai hadits munkar.

Adapun sanad dari Anas bin-Malik, dari seluruh perawi tidak ada yang dikenal sebagai perawi kuat. Bahkan di dalamnya ada perawi yang bernama Aban yang oleh Imam Ahmad riwayatnya dinyatakan matruk (ditinggalkan). Bahkan Syu'bah telah mengecamnya dengan kecaman yang pedas sekali seraya mengataka, "Zina lebih baik daripada meriwayatkan hadits Aban." Allahu Akbar.

Menurut saya, rasanya tidak layak menyatakan sesuatu dengan ucapan semacam itu kecuali pada orang yang sangat dikenal penipu dan pemalsu hadits. Karena Syu'bah mengucapkan pernyataan itu sambil bersumpah, boleh jadi Aban ini sangat dikenal melakukan pemalsuan hadits dengan sengaja.

Ihwal sanad dari Ibnu Abbas telah dinyatakan oleh as-Suyuthi dalam kitab al-Jami' bahwa dirinya tidak menemukan sanadnya yang bersambung.

Dari yang dikemukakan di atas tampaklah dengan jelas bahwa semua sanad hadits tersebut mengambang dan tidak dapat dijadikan hujjah dengan alasan satu sama lain saling menguatkan. Dengan demikian, vonis dha'if adalah yang terbaik. Ini dari segi sanadnya. Adapun dari segi maknanya, cukup satu alasan yaitu bahwa setelah diteliti hadits tersebut adalah ucapan az-Zuhri, jadi bukan sabda Rasulullah. yang justru menyalahi dan bertentangan dengan hadis sahih dari Rasulullah saw. bahwa beliau senang berjalan cepat. Begitu juga Umar bin Khattab.

Sumber : Silsilah Hadist Dha'if dan Maudhu' Muhammad Nashiruddin al-Albani

0 comments:

Post a Comment

 
Pusat Kajian Hadits © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top