Syarah Hadits : Nabi Isa Paling Dicintai Nabi Muhammad

<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'Open Sans', OpenSansSemibold, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; padding-bottom: 15px; text-align: justify;"> Ternyata Nabi Isa itu paling dicintai oleh Nabi kita Muhammad <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em>. Dan ada perintah bagi kaum Nashrani untuk mengikuti ajaran yang dibawa oleh Rasulullah <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em>. Dan nanti akan dijelaskan pula bahwa agama para nabi itu satu, yaitu Islam dan Tauhid.</div> <div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'Open Sans', OpenSansSemibold, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; padding-bottom: 15px; text-align: justify;"> Imam Bukhari <em>rahimahullah </em>meriwayatkan di dalam shahihnya :</div> <h4 style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'Open Sans', OpenSansSemibold, Arial, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 25.2px; margin: 0px; text-align: center; text-rendering: optimizelegibility;"> <span style="-webkit-transition: all 0.3s linear; color: maroon; transition: all 0.3s linear;">حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سِنَانٍ حَدَّثَنَا فُلَيْحُ بْنُ سُلَيْمَانَ حَدَّثَنَا هِلَالُ بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي عَمْرَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَا أَوْلَى النَّاسِ بِعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَالْأَنْبِيَاءُ إِخْوَةٌ لِعَلَّاتٍ أُمَّهَاتُهُمْ شَتَّى وَدِينُهُمْ وَاحِدٌ</span></h4> <div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'Open Sans', OpenSansSemibold, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; padding-bottom: 15px;"> <span style="-webkit-transition: all 0.3s linear; line-height: 1.5em; transition: all 0.3s linear;"><br /></span></div> <div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'Open Sans', OpenSansSemibold, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; padding-bottom: 15px; text-align: justify;"> <span style="-webkit-transition: all 0.3s linear; line-height: 1.5em; transition: all 0.3s linear;">Muhammad bin Sinan menuturkan kepada kami. Dia berkata; Fulaih bin Sulaiman menuturkan kepada kami. Dia berkata; Hilal bin Ali menuturkan kepada kami dari Abdurrahman bin Abi ‘Amrah dari Abu Hurairah -</span><em style="line-height: 1.5em;">radhiyallahu’anhu</em><span style="-webkit-transition: all 0.3s linear; line-height: 1.5em; transition: all 0.3s linear;">-, dia berkata; Rasulullah </span><em style="line-height: 1.5em;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em><span style="-webkit-transition: all 0.3s linear; line-height: 1.5em; transition: all 0.3s linear;"> bersabda, </span><em style="line-height: 1.5em;">“Aku adalah orang yang paling dekat dan paling mencintai Isa bin Maryam di dunia maupun di akhirat. Para nabi itu adalah saudara seayah walau ibu mereka berlainan, dan agama mereka adalah satu.”</em><span style="-webkit-transition: all 0.3s linear; line-height: 1.5em; transition: all 0.3s linear;"> (HR. Bukhari dalam Kitab Ahadits al-Anbiya’, lihat Fath al-Bari [6/550]. Diriwayatkan pula oleh Muslim dalam Kitab al-Fadha’il dengan redaksi yang agak berbeda)</span></div> <div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'Open Sans', OpenSansSemibold, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; padding-bottom: 15px; text-align: justify;"> <span style="-webkit-transition: all 0.3s linear; line-height: 1.5em; transition: all 0.3s linear;">Hadits yang agung ini menyimpan pelajaran berharga bagi kita, antara lain :</span></div> <div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'Open Sans', OpenSansSemibold, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; padding-bottom: 15px; text-align: justify;"> 1- Ibnu Hajar mengatakan, “Makna hadits ini adalah pokok agama mereka -para nabi- adalah satu/sama yaitu tauhid, meskipun cabang-cabang syari’at mereka berbeda-beda…” (Fath al-Bari [6/549])</div> <div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'Open Sans', OpenSansSemibold, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; padding-bottom: 15px; text-align: justify;"> 2- Hadits ini menunjukkan bahwa agama para nabi yang diutus oleh Allah di muka bumi ini adalah tauhid yaitu memurnikan segala bentuk ibadah kepada Allah semata. Hal itu sebagaimana firman Allah (yang artinya), <em>“Allah mensyari’atkan bagi kalian ajaran agama yang telah Allah wasiatkan kepada Nuh, dan sebagaimana juga Kami wahyukan kepadamu, dan yang Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa, dan Isa, yaitu hendaknya kalian menegakkan agama dan tidak berpecah belah di dalamnya…”</em> (QS. as-Syuura : 13). Ibnu Katsir menjelaskan di dalam tafsirnya bahwa agama yang diajarkan oleh segenap para nabi itu adalah beribadah kepada Allah semata tiada sekutu bagi-Nya, meskipun syari’at mereka berbeda-beda (lihat Tafsir al-Qur’an al-’Azhim [7/147]). Hal itu sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah (yang artinya),<em>“Dan tidaklah Kami mengutus seorang rasul pun sebelum engkau (Muhammad) melainkan Kami wahyukan kepadanya bahwa; tidak ada sesembahan yang benar selain Aku, oleh sebab itu sembahlah Aku.”</em> (QS. al-Anbiyaa’ : 25).</div> <div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'Open Sans', OpenSansSemibold, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; padding-bottom: 15px; text-align: justify;"> 3- Hadits ini merupakan bantahan telak bagi kaum atheis yang menolak agama.</div> <div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'Open Sans', OpenSansSemibold, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; padding-bottom: 15px; text-align: justify;"> 4- Hadits ini juga merupakan bantahan bagi kaum Nasrani yang mengaku mengikuti Nabi Isa <em>‘alaihis salam</em> namun tidak mau tunduk kepada ajaran Muhammad <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em>, dan ia juga menjadi bantahan bagi kaum Yahudi. Rasulullah<em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> bersabda, <em>“Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah mendengar kenabianku seorang di kalangan umat ini, Yahudi ataupun Nasrani lalu meninggal dalam keadaan tidak mengimani ajaranku melainkan dia pasti termasuk penghuni neraka.”</em> (HR. Muslim dalam Kitab al-Iman dari Abu Hurairah <em>radhiyallahu’anhu</em>).</div> <div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'Open Sans', OpenSansSemibold, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; padding-bottom: 15px; text-align: justify;"> 5- Hadits ini merupakan bantahan telak bagi kaum Liberal dan Pluralis (semacam JIL dan begundal-begundalnya) yang mengatakan bahwa semua agama itu benar; maksud mereka Yahudi, Nasrani dan Islam adalah dilandaskan pada monothesime (baca: tauhid) –oleh sebab itu ada di antara mereka yang menulis buku dengan judul ‘Tiga agama satu tuhan’ [?!}– dengan alasan bahwa semua agama itu adalah diturunkan oleh Ibrahim ‘alaihis salam. Sungguh dangkal akal mereka, sepertinya mereka belum pernah membaca -atau pura-pura tidak tahu- ayat (yang artinya), <em>“Ibrahim bukanlah seorang Yahudi ataupun Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang bertauhid dan muslim, dan dia sekali-kali bukan termasuk golongan orang-orang musyrik.”</em> (QS. Ali Imran : 67). Imam Ath-Thabari mengatakan : Ini merupakan pendustaan dari Allah<em>‘azza wa jalla</em> terhadap klaim orang-orang yang mendebat ajaran Nabi Ibrahim dan millahnya dari kalangan Yahudi dan Nasrani. Mereka mengklaim bahwa Nabi Ibrahim berada di atas millah (agama) yang mereka anut. Ayat ini menjadi penegas sikap berlepas dirinya Ibrahim dari perbuatan mereka. Allah menegaskan sesungguhnya mereka itulah -Yahudi dan Nasrani- yang menyelisihi agama yang beliau bawa. Hal ini menjadi kata putus dari Allah<em> ‘azza wa jalla</em> bagi seluruh pemeluk Islam dan umat Muhammad <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> yang menetapkan bahwa mereka itulah -umat Islam- orang-orang yang benar-benar menganut ajaran agama Ibrahim dan berjalan di atas jalan-jalan dan syariat yang beliau gariskan, dan bukannya para pemeluk agama-agama selain agama yang mereka peluk (Maktabah Syamilah). Allah juga berfirman (yang artinya), <em>“Sungguh telah kafir orang yang mengatakan bahwa al-Masih putra Maryam itu adalah Allah, sedangkan al-Masih sendiri mengatakan, ‘Hai bani Isra’il, sembahlah Allah Rabbku dan Rabb kalian, sesungguhnya barangsiapa yang mempersekutukan Allah maka sungguh Allah haramkan surga baginya dan tempat kembalinya adalah neraka, dan sama sekali tidak ada penolong bagi orang-orang yang zalim itu.”</em> (QS. al-Maa’idah : 72). Nah, itulah jadinya kalau orang belajar Islam kepada Orientalis…, bukannya pinter malah jadi keblinger! <em>Hadahumullah!</em></div> <div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'Open Sans', OpenSansSemibold, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; padding-bottom: 15px;"> Penulis: Ustadz Ari Wahyudi, SSi</div>

Syarah Hadits : Nabi Isa Paling Dicintai Nabi Muhammad

Ternyata Nabi Isa itu paling dicintai oleh Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan ada perintah bagi kaum Nashrani untuk mengikuti ajaran yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan nanti akan dijelaskan pula bahwa agama para nabi itu satu, yaitu Islam dan Tauhid. I…

Read more »

Dekatnya Kemiskinan dengan Kekafiran ?

<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 16px; font-weight: bold; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: right; vertical-align: baseline;"> عن أنس بن مالك  قال: قال رسول الله : « كادَ الفَقْرُ أنْ يَكُوْنَ كُفْرًا »</div> <div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> Dari Anas bin Malik  bahwa Rasulullah  bersabda: “Hampir-hampir kefakiran (kemiskinan) itu menjadi kekafiran”.</div> <div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> Hadits ini dikeluarkan oleh Imam al-Baihaqi dalam kitab “Syu’abul iman” (no. 6612), Abu Nu’aim al-Ashbahani dalam “Hilyatul auliyaa’” (3/53 dan 109), al-Qudha-‘i dalam “Musnadusy Syihab” (no. 586), al-‘Uqaili dalam “adh-Dhu’afaa’” (no. 1979) dan Ibnu ‘Adi dalam “al-Kamil” (7/236), semuanya dari berbagai jalur, dari Yazid bin Aban ar-Raqa-syi, dari Anas bin Malik , dari Rasulullah .</div> <div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> <b>Hadits ini adalah hadits yang lemah</b>, karena dalam sanadnya ada Yazid bin Aban ar-Raqa-syi, dia dinyatakan lemah oleh para ulama Ahli hadits, seperti Imam Ahmad, Yahya bin Ma’in, an-Nasa-i, ad-Daraquthni<a href="http://manisnyaiman.com/hadits-lemah-tentang-dekatnya-kemiskinan-dengan-kekafiran/#_ftn1" style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-width: 0px 0px 1px; color: #3a6999; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="">[1]</a>, adz-Dzahabi<a href="http://manisnyaiman.com/hadits-lemah-tentang-dekatnya-kemiskinan-dengan-kekafiran/#_ftn2" style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-width: 0px 0px 1px; color: #3a6999; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="">[2]</a> dan Ibnu Hajar al-‘Asqalani<a href="http://manisnyaiman.com/hadits-lemah-tentang-dekatnya-kemiskinan-dengan-kekafiran/#_ftn3" style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-width: 0px 0px 1px; color: #3a6999; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="">[3]</a>.<span id="more-1417" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"></span></div> <div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> Hadits ini dihukumi lemah, karena lemahnya perawi di atas, oleh Imam Ibnul Jauzi<a href="http://manisnyaiman.com/hadits-lemah-tentang-dekatnya-kemiskinan-dengan-kekafiran/#_ftn4" style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-width: 0px 0px 1px; color: #3a6999; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="">[4]</a>, al-‘Iraqi<a href="http://manisnyaiman.com/hadits-lemah-tentang-dekatnya-kemiskinan-dengan-kekafiran/#_ftn5" style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-width: 0px 0px 1px; color: #3a6999; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="">[5]</a> dan as-Sakhawi<a href="http://manisnyaiman.com/hadits-lemah-tentang-dekatnya-kemiskinan-dengan-kekafiran/#_ftn6" style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-width: 0px 0px 1px; color: #3a6999; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="">[6]</a>.</div> <div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> Adapun Syaikh al-Albani, beliau menghukumi hadits ini sebagai hadits palsu, karena dalam sanad yang beliau nukil ada rawi yang suka memalsukan hadits<a href="http://manisnyaiman.com/hadits-lemah-tentang-dekatnya-kemiskinan-dengan-kekafiran/#_ftn7" style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-width: 0px 0px 1px; color: #3a6999; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="">[7]</a>. Di tempat lain, beliau menghukumi hadits ini sebagai hadits yang lemah<a href="http://manisnyaiman.com/hadits-lemah-tentang-dekatnya-kemiskinan-dengan-kekafiran/#_ftn8" style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-width: 0px 0px 1px; color: #3a6999; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="">[8]</a>.</div> <div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> Hadits ini juga diriwayatkan dari jalur lain, dari Anas bin Malik , dari Rasulullah , dengan redaksi yang senada. Dikeluarkan oleh Imam ath-Thabrani dalam “al-Mu’jamul ausath” (4/225, no. 4044).</div> <div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> <b>Tapi hadits ini juga lemah</b>, karena dalam sanadnya ada rawi yang bernama ‘Amr bin ‘Utsman al-Kilabi, Imam adz-Dzahabi<a href="http://manisnyaiman.com/hadits-lemah-tentang-dekatnya-kemiskinan-dengan-kekafiran/#_ftn9" style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-width: 0px 0px 1px; color: #3a6999; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="">[9]</a> dan Ibnu Hajar<a href="http://manisnyaiman.com/hadits-lemah-tentang-dekatnya-kemiskinan-dengan-kekafiran/#_ftn10" style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-width: 0px 0px 1px; color: #3a6999; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="">[10]</a> menyatakannya sebagai rawi yang lemah, bahkan Imam al-Haitsami mengatakan bahwa dia ditinggalkan (riwayat haditsnya karena kelemahannya yang fatal)<a href="http://manisnyaiman.com/hadits-lemah-tentang-dekatnya-kemiskinan-dengan-kekafiran/#_ftn11" style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-width: 0px 0px 1px; color: #3a6999; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="">[11]</a>. Hadits ini dinyatakan lemah oleh Imam al-‘Iraqi<a href="http://manisnyaiman.com/hadits-lemah-tentang-dekatnya-kemiskinan-dengan-kekafiran/#_ftn12" style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-width: 0px 0px 1px; color: #3a6999; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="">[12]</a> dan al-Haitsami<a href="http://manisnyaiman.com/hadits-lemah-tentang-dekatnya-kemiskinan-dengan-kekafiran/#_ftn13" style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-width: 0px 0px 1px; color: #3a6999; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="">[13]</a>.</div> <div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> Hadits ini juga diriwayatkan dari Shahabat lain, yaitu ‘Umar bin al-Khattab , dari Rasulullah . Dikeluarkan oleh Imam ath-Thabrani dalam “ad-Du’a’” (hal. 319-320, no. 1048)n dan al-‘Uqaili dalam “adh-Dhu’afaa’” (no. 1978).</div> <div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> <b>Hadits ini juga lemah,</b> dalam sanadnya ada rawi yang bernama Ma’mar bin Zaidah, dia rawi yang lemah dan riwayat haditsnya tidak didukung dengan riwayat lain, sebagaimana yang dinyatakan oleh Imam al-‘Uqaili dan dengan sebab inilah beliau menghukumi hadits ini sebagai hadits yang lemah<a href="http://manisnyaiman.com/hadits-lemah-tentang-dekatnya-kemiskinan-dengan-kekafiran/#_ftn14" style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-width: 0px 0px 1px; color: #3a6999; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="">[14]</a>.</div> <div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> Hadits ini juga diriwayatkan dari Shahabat lain, yaitu ‘Ali bin Abi Thalib  dan Ibnu ‘Abbas , tapi kedua hadits ini sangat lemah dan palsu<a href="http://manisnyaiman.com/hadits-lemah-tentang-dekatnya-kemiskinan-dengan-kekafiran/#_ftn15" style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-width: 0px 0px 1px; color: #3a6999; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="">[15]</a>.</div> <div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> <b>Kesimpulannya</b>, hadits ini adalah hadits yang lemah dari semua jalur periwayatannya<a href="http://manisnyaiman.com/hadits-lemah-tentang-dekatnya-kemiskinan-dengan-kekafiran/#_ftn16" style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-width: 0px 0px 1px; color: #3a6999; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="">[16]</a>, bahkan sebagiannya sangat lemah dan palsu, sebagaimana penjelasan di atas.</div> <div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> Karena hadits ini lemah maka tidak boleh dinisbatkan kepada Rasulullah  dan tidak bisa dijadikan sebagai dalil (argumentasi) untuk menetapkan bahwa kemiskinan harta itu tercela dan mudah membawa seorang manusia kepada kekafiran.</div> <div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> Syaikh al-Qari berkata tentang hadits ini: “Hadits ini sangat lemah, kalaupun dianggap shahih, maka maknanya dibawa kepada arti kemiskinan hati (hati yang tidak <i>qana’ah</i>/tidak pernah puas dengan pemberian Allah ), yang ini akan melahirkan (sifat selalu) berkeluh kesah dan takut (hidup miskin), dan ini akan menimbulkan (sifat) tidak ridha dengan ketentuan takdir Allah dan menolak pembagian (rezki dari Allah ) Yang maha menguasai langit dan bumi. Oleh karena itu, Rasulullah  bersabda: “Bukanlah kekayaan itu karena banyaknya kemewahan dunia (harta), akan tetapi kekayaan (yang hakiki) adalah kekayaan (kecukupan) dalam jiwa (hati)”<a href="http://manisnyaiman.com/hadits-lemah-tentang-dekatnya-kemiskinan-dengan-kekafiran/#_ftn17" style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-width: 0px 0px 1px; color: #3a6999; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="">[17]</a>.</div> <div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> Bahkan banyak hadits shahih dari Rasulullah  yang menyebutkan keutamaan orang miskin dan tidak punya harta dengan syarat dia bersabar dalam kemiskinannya dan selalu bersangka baik kepada allah , sebagaimana banyak hadits shahih yang menyebutkan keutamaan orang kaya dan memiliki banyak harta dengan syarat dia bersyukur dan menggunakan hartanya di jalan Allah .</div> <div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Telah terjadi perbedaan pendapat di kalangan kebanyakan (ulama) jaman sekarang tentang siapakah yang lebih utama: orang kaya yang bersyukur atau orang miskin yang bersabar? Sebagian dari para ulama dan ahli ibadah menguatkan pendapat pertama (orang kaya yang bersyukur lebih utama), sementara ulama dan ahli ibadah yang lain menguatkan pendapat kedua (orang miskin yang bersabar lebih utama). Kedua pendapat ini (juga) dinukil dari Imam Ahamad.</div> <div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> Adapun para Sahabat dan Tabi’in , maka tidak ada satupun nukilan dari mereka (tentang) keutamaan salah satu dari dua golongan tersebut dibanding yang lain.</div> <div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> Sekelompok ulama lainnya berkata: “Masing-masing dari keduanya tidak ada yang lebih utama dibanding yang lain kecuali dengan ketakwaan. Maka yang paling kuat iman dan takwanya itulah yang paling utama, kalau iman dan takwa keduanya sama maka keutamaan keduanya pun sama.</div> <div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> Inilah pendapat yang paling benar, karena dalil-dalil dari al-Qur-an dan hadits Nabi  menunjukkan (bahwa) keutamaan (manusia di sisi Allah  dicapai) dengan keimanan dan ketakwaan. Allah  berfirman:</div> <div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 16px; font-weight: bold; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: right; vertical-align: baseline;"> {إِنْ يَكُنْ غَنِيًّا أَوْ فَقِيرًا فَاللَّهُ أَوْلَى بِهِمَا}</div> <div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> “Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu (keadaan) keduanya” (QS an-Nisaa’: 135).</div> <div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> Di antara para Nabi  dan para Sahabat  yang terdahulu dan pertama (masuk Islam) ada orang-orang kaya yang keutamaannya (di sisi Allah) lebih besar dibandingkan kebanyakan orang-orang miskin (setelah mereka), sebagaimana di antara mereka ada orang-orang miskin yang keutamaannya (di sisi Allah ) lebih besar dibandingkan kebanyakan orang-orang kaya (setelah mereka).</div> <div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> Orang-orang yang sempurna (keimanan dan ketakwaannya) mampu menegakkan dua sifat agung tersebut (syukur dan sabar) secara sempurna (dalam semua kondisi), seperti gambaran yang ada pada diri Nabi Muhammad , dan pada diri (dua Sahabat) Abu Bakar  dan ‘Umar .</div> <div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> Akan tetapi terkadang seseorang lebih baik baginya (dalam keimanan) jika diberi kemiskinan, sementara orang lain lebih baik baginya jika mendapatkan kekayaan, sebagaimana kesehatan lebih baik bagi sebagian manusia dan penyakit lebih baik bagi yang lain…”<a href="http://manisnyaiman.com/hadits-lemah-tentang-dekatnya-kemiskinan-dengan-kekafiran/#_ftn18" style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-width: 0px 0px 1px; color: #3a6999; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="">[18]</a>.</div> <div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> Pendapat inilah yang dipilih oleh dua murid Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, yaitu Imam Ibnu Qayyimil Jauziyyah<a href="http://manisnyaiman.com/hadits-lemah-tentang-dekatnya-kemiskinan-dengan-kekafiran/#_ftn19" style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-width: 0px 0px 1px; color: #3a6999; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="">[19]</a> dan Imam Ibnu Muflih al-Maqdisi<a href="http://manisnyaiman.com/hadits-lemah-tentang-dekatnya-kemiskinan-dengan-kekafiran/#_ftn20" style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-width: 0px 0px 1px; color: #3a6999; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="">[20]</a>.</div> <div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> <br /></div> <div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 16px; font-weight: bold; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: right; vertical-align: baseline;"> وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين، وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين</div> <div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> Kota Kendari, 28 Dzulhijjah 1434H</div> <div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> Abdullah bin Taslim al-Buthoni</div> <div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Helvetica, Arial, 'Lucida Grande', Verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> <div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> <br /></div> <hr align="left" size="1" style="background-color: #b2ccff; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: none; clear: both; color: #b2ccff; float: none; height: 0.1em; margin: 0px 0px 1.4em; width: 750px;" /> <div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> <div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> <a href="http://manisnyaiman.com/hadits-lemah-tentang-dekatnya-kemiskinan-dengan-kekafiran/#_ftnref1" style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-width: 0px 0px 1px; color: #3a6999; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="">[1]</a> Semuanya dinukil oleh Imam Ibnu Hajar dalam kitab “Tahdziibut tahdziib” (32/67-69).</div> </div> <div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> <div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> <a href="http://manisnyaiman.com/hadits-lemah-tentang-dekatnya-kemiskinan-dengan-kekafiran/#_ftnref2" style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-width: 0px 0px 1px; color: #3a6999; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="">[2]</a> Kitab “al-Kaasyif” (2/380).</div> </div> <div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> <div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> <a href="http://manisnyaiman.com/hadits-lemah-tentang-dekatnya-kemiskinan-dengan-kekafiran/#_ftnref3" style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-width: 0px 0px 1px; color: #3a6999; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="">[3]</a> Kitab “Taqriibut tahdziib” (hal. 599).</div> </div> <div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> <div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> <a href="http://manisnyaiman.com/hadits-lemah-tentang-dekatnya-kemiskinan-dengan-kekafiran/#_ftnref4" style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-width: 0px 0px 1px; color: #3a6999; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="">[4]</a> Kitab “al’Ilalul mutanaahiyah” (2/804).</div> </div> <div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> <div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> <a href="http://manisnyaiman.com/hadits-lemah-tentang-dekatnya-kemiskinan-dengan-kekafiran/#_ftnref5" style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-width: 0px 0px 1px; color: #3a6999; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="">[5]</a> “Takhiirju ahaadiitsil Ihya’” (no. 3152).</div> </div> <div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> <div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> <a href="http://manisnyaiman.com/hadits-lemah-tentang-dekatnya-kemiskinan-dengan-kekafiran/#_ftnref6" style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-width: 0px 0px 1px; color: #3a6999; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="">[6]</a> Kitab “al-Maqaashidul hasanah” (hal. 497).</div> </div> <div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> <div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> <a href="http://manisnyaiman.com/hadits-lemah-tentang-dekatnya-kemiskinan-dengan-kekafiran/#_ftnref7" style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-width: 0px 0px 1px; color: #3a6999; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="">[7]</a> Lihat kitab “Silsilatul ahaadiitsidh dha’iifah wal maudhuu’ah” (4/377, no. 1905).</div> </div> <div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> <div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> <a href="http://manisnyaiman.com/hadits-lemah-tentang-dekatnya-kemiskinan-dengan-kekafiran/#_ftnref8" style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-width: 0px 0px 1px; color: #3a6999; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="">[8]</a> Lihat kitab “Silsilatul ahaadiitsidh dha’iifah wal maudhuu’ah” (9/77, no. 4080).</div> </div> <div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> <div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> <a href="http://manisnyaiman.com/hadits-lemah-tentang-dekatnya-kemiskinan-dengan-kekafiran/#_ftnref9" style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-width: 0px 0px 1px; color: #3a6999; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="">[9]</a> Kitab “al-Kaasyif” (2/83).</div> </div> <div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> <div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> <a href="http://manisnyaiman.com/hadits-lemah-tentang-dekatnya-kemiskinan-dengan-kekafiran/#_ftnref10" style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-width: 0px 0px 1px; color: #3a6999; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="">[10]</a> Kitab “Taqriibut tahdziib” (hal. 424).</div> </div> <div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> <div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> <a href="http://manisnyaiman.com/hadits-lemah-tentang-dekatnya-kemiskinan-dengan-kekafiran/#_ftnref11" style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-width: 0px 0px 1px; color: #3a6999; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="">[11]</a> Kitab “Majma’uz zawaa-id” (8/149).</div> </div> <div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> <div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> <a href="http://manisnyaiman.com/hadits-lemah-tentang-dekatnya-kemiskinan-dengan-kekafiran/#_ftnref12" style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-width: 0px 0px 1px; color: #3a6999; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="">[12]</a> “Takhiirju ahaadiitsil Ihya’” (no. 3152).</div> </div> <div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> <div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> <a href="http://manisnyaiman.com/hadits-lemah-tentang-dekatnya-kemiskinan-dengan-kekafiran/#_ftnref13" style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-width: 0px 0px 1px; color: #3a6999; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="">[13]</a> Kitab “Majma’uz zawaa-id” (8/149).</div> </div> <div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> <div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> <a href="http://manisnyaiman.com/hadits-lemah-tentang-dekatnya-kemiskinan-dengan-kekafiran/#_ftnref14" style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-width: 0px 0px 1px; color: #3a6999; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="">[14]</a> Kitab “adh-Dhu’afaa’” (no. 1978).</div> </div> <div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> <div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> <a href="http://manisnyaiman.com/hadits-lemah-tentang-dekatnya-kemiskinan-dengan-kekafiran/#_ftnref15" style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-width: 0px 0px 1px; color: #3a6999; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="">[15]</a> Lihat kitab “Silsilatul ahaadiitsidh dha’iifah wal maudhuu’ah” (9/78).</div> </div> <div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> <div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> <a href="http://manisnyaiman.com/hadits-lemah-tentang-dekatnya-kemiskinan-dengan-kekafiran/#_ftnref16" style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-width: 0px 0px 1px; color: #3a6999; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="">[16]</a> Lihat kitab “Faidhul Qadiir” (4/542).</div> </div> <div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> <div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> 4 HSR al-Bukhari (no. 6081) dan Muslim (no. 120).</div> </div> <div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> <div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> <a href="http://manisnyaiman.com/hadits-lemah-tentang-dekatnya-kemiskinan-dengan-kekafiran/#_ftnref18" style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-width: 0px 0px 1px; color: #3a6999; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="">[18]</a> Dinukil oleh Imam Ibnul Qayyim dalam kitab “’Uddatush shaabiriin” (hal. 149-150).</div> </div> <div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> <div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> <a href="http://manisnyaiman.com/hadits-lemah-tentang-dekatnya-kemiskinan-dengan-kekafiran/#_ftnref19" style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-width: 0px 0px 1px; color: #3a6999; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="">[19]</a> Dalam kitab “’Uddatush shaabiriin” (hal. 146 dan 149).</div> </div> <div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> <div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; line-height: 1.6em; margin-bottom: 1em; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;"> <a href="http://manisnyaiman.com/hadits-lemah-tentang-dekatnya-kemiskinan-dengan-kekafiran/#_ftnref20" style="border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-style: solid; border-width: 0px 0px 1px; color: #3a6999; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="">[20]</a> Dalam kitab “al-Aadaabusy syar’iyyah” (3/468-469).</div> </div> </div>

Dekatnya Kemiskinan dengan Kekafiran ?

عن أنس بن مالك  قال: قال رسول الله : « كادَ الفَقْرُ أنْ يَكُوْنَ كُفْرًا » Dari Anas bin Malik  bahwa Rasulullah  bersabda: “Hampir-hampir kefakiran (kemiskinan) itu menjadi kekafiran”. Hadits ini dikeluarkan oleh Imam al-Baihaqi dalam kitab “Syu’abul iman” (no. 6612), Abu Nu’aim al-Ashbahani dala…

Read more »