"Hati-hatilah (jauhilah) olehmu hijaunya kotoran ternak." Beliau ditanya, 'Apa makna hijaunya kotoran ternak?' Rasul menjawab, 'Yaitu wanita cantik yang tumbuh di lingkungan buruk.'"

Hadits tersebut lemah sekali. Ia diriwayatkan oleh al-Qidha'i dalam musnad asy Syihab I/81 dari sanad al-Waqidi. Juga dimuat dalam Ihya II/38. Ad-Daru Quthni mengatakan, "Hadits ini tunggal dari al-Waqidi dan dia adalah dha'if."

Menurut saya, bahkan dia itu termasuk yang matruk (ditinggalkan riwayatnya), sedangkan Imam Ahmad, Nasa'i, Ibnul Mudayni, dan lainnya menganggapnya dusta. Karena itu, janganlah terkecoh oleh sekelompok kaum fanatik yang dengan sengaja memuat riwayat tadi dalam kitab-kitab mereka.

Hal itu bertentangan dengan kaidah-kaidah yang lazim di kalangan para pakar hadits, misalnya al-Jarhul-Mubinu Muqqaddamun 'alat-Ta'dili (kecaman/kritik yang jelas dan rinci lebih diutamakan daripada pujian atau pengakuan baik).

Sumber : Silsilah Hadist Dha'if dan Maudhu' Muhammad Nashiruddin al-Albani


0 comments:

Post a Comment

 
Pusat Kajian Hadits © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top