عَنْ أَبِي رُقَيَّةَ تَمِيْم الدَّارِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ . قُلْنَا لِمَنْ ؟ قَالَ : لِلَّهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُوْلِهِ وَلأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِيْنَ وَعَامَّتِهِمْ .
[رواه البخاري ومسلم]
Dari Abu Ruqoyah Tamim Ad Daari radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Agama adalah nasehat, kami berkata : Kepada siapa ? beliau bersabda : Kepada Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya dan kepada pemimpan kaum muslimin dan rakyatnya.
(Riwayat Bukhori dan Muslim)
Pelajaran :
1. Agama Islam berdiri tegak diatas upaya saling menasihati, maka harus selalu saling menasihati diantara masing-masing individu muslim.
2. Nasihat wajib dilakukan sesuai kemampuannya.
Berkata Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad حفظه الله:
Faedah-faedah hadits :
1. Penjelasan tentang pentingnya peran nasehat dan betapa mulia kedudukannya dalam agama ini
2. Penjelasan tentang pihak-pihak yang berlaku atasnya nasehat
3. Anjuran untuk menerapkan nasehat terhadap lima perkara yang disebutkan dalam hadits
4. Semangatnya para shohabat dalam mengetahui perkara agama, dan ini dapat diliat dari pertanyaan mereka “untuk siapa (nasehat itu) ? “
5. Bahwasannya agama ini mutlaq untuk seluruh amalan (ketaatan), sebagaimana dalam hadits ini, nasehat disebut sebagai agama
Dikutip dari Kitab Fathul Qowil Matin Syarh Arbain Nawawi, karya Syaikh Abdul Muhsin Al-Abbad حفظه الله
0 comments:
Post a Comment