Memang ada riwayat tentang keutamaan membaca surat al-Wâqi’ah setiap malam dalam beberapa hadits, akan tetapi semua hadits tersebut tidak dapat dijadikan hujjah karena sebagiannya lemah, bahkan ada yang palsu. Di antaranya:
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْوَاقِعَةِ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ لَمْ تُصِبْهُ فَاقَةٌ أَبَدًا
Barangsiapa membaca surat al-Wâqi’ah setiap malam, maka dia tidak akan jatuh miskin selamanya
Hadits di atas dikeluarkan oleh al-Hârits bin Abu Usâmah dalam kitab Musnad-nya, no. 178, dikeluarkan pula oleh Ibnu Sunniy dalam kitab Amalul Yaum wal Lailah, no. 674, dan dihukumi lemah oleh Syaikh al-Albani rahimahullah dalam Silsilah Âhadits Dha’îfah, 286 dan Dha’îf al-Jâmi’, 5773. Beliau sampaikan bahwa imam Ahmad bin Hambal, Imam Abu Hâtim ar-Râzi, imam Abdurrahman bin Abi Hatim, Imam ad-Daruquthni, al-Baihaqi dan selainnya melemahkan hadits ini. Demikian juga hadits yang berbunyi:
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْوَاقِعَةِ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ لَمْ تُصِبْهُ فَاقَةٌ أَبَدًا، وَمَنْ قَرَأَ كُلَّ لَيْلَةٍ {لاَ أُقْسِمُ بِيَوْمِ الْقِيَامَةِ} لَقِيَ اللهَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَوَجْهُهُ فِي صُوْرَةِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ
Barangsiapa membaca surat al-Waqi’ah setiap malam maka dia tidak akan jatuh miskin selamanya. Dan barangsiapa setiap malam membaca Surat al-Qiyâmah maka dia akan berjumpa dengan Allâh pada hari kiamat sedangkan wajahnya bersinar layaknya rembulan di malam purnama.
Hadits ini diriwayatkan oleh ad-Dailami dari jalan Ahmad bin Umar al-Yamami dengan sanadnya sampai Ibnu ‘Abbâs Radhiyallahu anhuma. Hadits ini disebutkan juga oleh Imam as-Suyuthi dalam Dzailul Âhâdîts al-Maudhû’ah, no. 177. Imam Ahmad berkata,” Ahmad al-Yamami adalah rawi yang kadzdzab (yang suka berdusta). Para ulama menghukuminya sebagai hadits palsu. [LihatSilsilah Âhâdîts adh-Dha’îfah, no. 290].
Berdasarkan ini, maka tidak disyariatkan mengamalkan hadits-hadits di atas.
Sedangkan keutamaan surat al-Mulk, telah ada riwayat yang hasan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ سُورَةً مِنَ الْقُرْآنِ ثَلاَثُونَ آيَةً شَفَعَتْ لِرَجُلٍ حَتَّى غُفِرَ لَهُ وَهِىَ سُورَةُ تَبَارَكَ الَّذِى بِيَدِهِ الْمُلْكُ
Ada suatu surat dari al-Qur’an yang terdiri dari tiga puluh ayat dan dapat memberi syafa’at bagi yang membacanya, sampai dia diampuni, yaitu: “Tabârakalladzii biyadihil mulku… (surat al-Mulk)” [HR. Tirmidzi no. 2891, Abu Daud no. 1400, Ibnu Mâjah no. 3786, dan Ahmad 2/299 dinilai hasan oleh at-Tirmidzi dan al-Albani dalam Shahîh al-Jâmi’ (no. 2091). Sedangkan Ibnu Taimiyah rahimahullah (lihat Majmû’ al-Fatâwâ (22/277)) dan Muhammad bin ‘Ali Asy-Syaukani dalam Nailul Authâr (2/227) mengatakan bahwa hadits tersebut shahih.]
Namun mengenai keutamaan membacanya setiap malam atau sebelum tidur, riwayatnya lemah. Oleh karena itu, para Ulama menjelaskan bahwa keutamaan surat ini bisa diperoleh jika seseorang rajin membacanya setiap malamnya, mengamalkan hukum-hukum yang terkandung di dalamnya, mengimani berbagai berita yang disampaikan di dalamnya.
0 comments:
Post a Comment